Angka Kemiskinan di Lebong Meningkat, Ini Data dari BPS
Susenas: Petugas BPS Lebong saat melakukan Susenas door to door ke rumah penduduk miskin.-foto: istimewa-bps lebong
"Mayoritas mereka (penduduk miskin,red) penyebabnya karena pendapatan keluarga yang memang masih rendah," sampainya.
BACA JUGA:Tanggulangi Kemiskinan, Kementerian PUPR Survei Pulau Enggano
BACA JUGA:Kisah Pilu Keluarga Miskin yang Tinggal Digubuk Reot, Anak Terpaksa Dipasung
Tambahnya, untuk menurunkan angka kemiskinan sendiri tentu dibutuhkan adanya kerjasama dari semua stakeholder yang ada di lingkungan Pemkab Lebong.
Seperti dengan mengawasi penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) program pemerintah pusat agar bisa tersalur dengan tepat sasaran kepada masyarakat yang memang membutuhkan.
"Berbagai program bansos dari pemerintah tentu bisa menjadi solusi bagi Pemkab Lebong untuk penurunan angka kemiskinan," terangnya.
Lebih jauh, dijelaskannya, data kemiskinan sendiri diukur dari Garis Kemiskinan (GK) yang dilakukan melalui kegiatan survey sosial ekonomi nasional.
BACA JUGA:Bantuan Sosial dari Dana APBD Lebong Ini, Bikin Warga Miskin Terbantu
BACA JUGA:Polres Salurkan Baksos 40 Paket Sembako untuk Warga Miskin, Lansia Hingga Purnawirawan Polri
Garis kemiskinan menunjukkan jumlah rupiah minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok
minimum makanan yang setara dengan 2100 kilokalori per kapita per hari dan kebutuhan pokok bukan makanan.
Kemudian penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran konsumsi per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan dikategorikan sebagai penduduk miskin.
"Untuk garis kemiskinan tahun 2022 mencapai 472.738 per orang per bulan, sedangkan tahun 2021 garis kemiskinan mencapai 440.127," jelasnya.
Sitizuliana menambahkan, disamping angka kemiskinan yang mengalami peningkatan, angka pengangguran di
Kabupaten Lebong mengalami penurunan, dari 3,18 tahun 2021 turun menjadi 3,16 persen di tahun 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: