Air Terjun 7 Tingkat Ketenong Lebong, Surga Tersembunyi di Balik Belantara Hutan Taman Nasional Kerinci Seblat

Air Terjun 7 Tingkat Ketenong Lebong, Surga Tersembunyi di Balik Belantara Hutan Taman Nasional Kerinci Seblat

Air Terjun 7 Tingkat Ketenong Lebong--

Bahkan kami menemukan kincir besar bekas peninggalan warga untuk menyediakan sumber energi sebelum masuknya listrik di Desa Ketenong.

"Tentunya ini menjadi daya tarik bagi pengunjung yang hobi dengan nuansa alam yang masih asri, haiking bahkan sekedar untuk merefleksikan pikiran," ungkap Leo.

Setelah 30 menit berjalan, kami tiba di tangga atau tingkatan pertama Air Terjun.

Walau baru mencapai tingkat pertama, rasa lelah sudah dibayar dengan suara gemericik air yang ditemani oleh nanyian satwa dari dalam hutan.

Sejenak kami memutuskan untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke tingkat kedua.

"Bawa bekal secukupnya saja, karena lokasi ini bisa dicapai dengan sekali pulang pergi. Untuk berkemah kami belum menyarankan, karena belum ada tempat khusus dan di khawatirkan masih banyak satwa liar yang ada di dalam hutan," imbuhnya.

Untuk menuju tingkat kedua tidak perlu membutuhkan waktu yang lama, kami hanya berjalan melewati satu bukit yang tidak terlalu terjal.

Nah, ditingkat inilah pengunjung dapat menikmati pesona wisata Air Terjun setinggi 72 meter yang tersembunyi di balik belntara hutan TNKS.

Tentunya menjadi kebanggan warga lokal, khususnya Kabupaten Lebong.

"Menurut warga sekitar, masih ada tingkatan air terjun lagi di atas. Namun sangat mustahil untuk dikunjungi karena belum ada akses menuju kesana.


Keindahan Air Terjun 7 Tingkat Ketenong Lebong.--

Beberapa penuturan warga, mereka harus menaiki akar-akar pohon dan membuka jalan baru untuk menuju kesana," tutur Leo.

Kami sangat puas menikmati keindahan Air Terjun ini meski hanya sampai di tingkat kedua. Suguhan alam yang masih asri ini sudah cukup bagi kami untuk membanggakan Kabupaten Lebong yang memang terkenal dengan wisatanya.

Puas bercengkerama bersama teman-teman sambil menghabiskan bekal yang dibawa, kami akhirnya memutuskan untuk pulang.

"Pesan kami tentu kepada pengunjung untuk tetap menjaga kelestarian hutan, karena ini warisan untuk anak cucu kita di masa depan," pungka Leo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: