Produksi Lemea Lebong Melimpah di Musim Hujan

Produksi Lemea Lebong Melimpah di Musim Hujan-foto :carles/radarlebong-
RADARLEBONG.ID – Musim penghujan membawa berkah bagi penjual kuliner tradisional khas Lebong, yaitu lemea, makanan fermentasi berbahan dasar rebung muda dan ikan. Saat hujan turun, rebung tumbuh subur sehingga bahan baku utama mudah didapat dan produksi meningkat.
Di Kecamatan Lebong Tengah, salah satu penjual lemea mengungkapkan stok dagangan saat ini relatif melimpah berkat ketersediaan rebung yang lebih banyak dibanding musim kemarau.
Meski begitu, ia tetap membatasi jumlah produksi agar kualitas terjaga, mengingat lemea memiliki masa simpan yang tidak terlalu lama.
“Ketika musim hujan, tunas bambu muda tumbuh dengan cepat. Itu membuat bahan baku lemea lebih mudah diperoleh. Namun, produksi tetap saya sesuaikan supaya tidak ada yang terbuang,” ujarnya.
BACA JUGA:Telaga 7 Warna Lebong Jadi Target Ekspedisi Wisata Baru
Untuk pemasaran, lemea dijual dalam dua ukuran kemasan, yaitu toples kecil seharga Rp15 ribu dan toples besar Rp20 ribu.
Meski permintaan terkadang menurun di musim hujan, terutama di hari biasa, kuliner khas Kabupaten Lebong ini tetap memiliki pelanggan setia karena citarasanya yang khas dan sudah menjadi bagian dari tradisi masyarakat.
Sebagai warisan kuliner, lemea tidak hanya diminati warga lokal, tetapi juga sering dicari wisatawan yang berkunjung ke Lebong.
Keunikan proses fermentasi rebung dan ikan menjadikan lemea masuk daftar makanan khas Lebong yang wajib dicoba.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: