Deretan Ikan Dengan Kandungan Merkuri Terbanyak, Apakah Berbahaya Jika Dikonsumsi?

RADARLEBONG.ID- Ikan merupakan salah satu makanan sehat yang memberikan Anda asupan protein. Meskipun sangat bergizi, faktanya beberapa Ikan juga memiliki kandungan merkuri yang tinggi.

Paparan merkuri dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti fungsi otak yang buruk, kecemasan, penyakit jantung, dan lain-lain.

Dilansir dari Healthline, berikut deretan ikan dengan kandungan merkuri terbanyak dan bahayanya: Apa itu merkuri?

Merkuri merupakan sebuah logam berat yang ditemukan secara alami di udara, air, dan tanah.

BACA JUGA: 5 Perawatan Diri di Pagi Hari Untuk Penderita Psoriasis

Anda dapat terpapar racun ini melalui beberapa cara, seperti menghirup uapnya selama penambangan, atau dengan memakan ikan dan kerang.

Hewan-hewan tersebut menyerap merkuri dalam konsentrasi rendah akibat polusi air. Seiring berjalannya waktu, metilmerkuri—salah satu bentuk organik dari merkuri—dapat terkonsentrasi di tubuh mereka. Mengapa merkuri berbahaya?

Menurut salah satu studi, asupan ikan yang lebih tinggi dikaitkan dengan kadar merkuri yang lebih tinggi pula.

Badan pemerintah AS merekomendasikan Anda untuk menjaga kadar merkuri dalam darah Anda di bawah 5,0 mcg per liter.

Terlalu banyak mengonsumsi merkuri dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Pada manusia dan hewan, kadar merkuri yang lebih tinggi dapat menyebabkan masalah otak.

Menurut sebuah penelitian, hal tersebut berdampak pada penurunan keterampilan motorik halus, ketangkasan, memori, dan perhatian.

Selain masalah otak, Anda juga dapat menderita berbagai kondisi seperti Alzheimer, Parkinson, autisme, depresi, kecemasan, tekanan darah tinggi, peningkatan risiko serangan jantung, dan kolesterol LDL.

Meskipun demikian, manfaat gizi dari ikan kemungkinan besar lebih besar daripada risiko paparan merkuri—selagi Anda membatasi asupan ikan dengan kadar merkuri tinggi.

Kadar merkuri yang terkandung dalam ikan berbeda-beda, tergantung pada spesies dan tingkat polusi pada lingkungan hidup mereka.

Sumber: