Menelusuri Jejak Sejarah Tunjangan Hari Raya (THR) di Indonesia

Menelusuri Jejak Sejarah Tunjangan Hari Raya (THR) di Indonesia

Menelusuri Jejak Sejarah Tunjangan Hari Raya (THR) di Indonesia--ilsutrasi (pixabay)

RADARLEBONG.ID - Tunjangan Hari Raya (THR) merupakan tradisi yang tak terpisahkan dari momen spesial Idul Fitri di Indonesia.

Bagi para pekerja, THR menjadi penantian yang dinanti untuk merayakan hari raya bersama keluarga.

Di balik tradisi ini, terdapat sejarah panjang dan perjuangan yang patut ditelusuri.

Awal Mula THR di Indonesia

Akar tradisi THR di Indonesia dapat ditelusuri kembali pada tahun 1951.

Pada masa itu, Perdana Menteri Soekiman Wirjosanjoyo mempelopori program "THR Idul Fitri" yang ditujukan bagi para pegawai negeri sipil (PNS).

Program ini merupakan bentuk penghargaan dan kesejahteraan bagi para abdi negara dalam menyambut hari raya.

BACA JUGA:Bukan Hanya Indonesia, Ini Tradisi Lebaran Negara yang Menyajikan Ketupat

Perkembangan dan Perluasan THR

Seiring berjalannya waktu, tradisi THR tidak hanya terbatas pada PNS.

Para buruh dan pekerja swasta mulai menyuarakan hak mereka untuk mendapatkan THR.

Tuntutan ini didasari oleh rasa keadilan dan kebutuhan untuk merayakan hari raya bersama keluarga.

Perjuangan Menuju Hak yang Diakui

Pada tahun 1994, perjuangan para buruh mulai menemui titik terang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: