Enggan Kecolongan Seperti Lampung, Lebong Siaga Sambut Kunjungan 'Mendadak' Presiden Jokowi
Mobil-mobil Presiden RI dari Presiden Soekarno hingga Presiden Joko Widodo--Foto/Biro Pres Sekretariat Kepresidenan/Agus Suparto-
LEBONG, RADARLEBONG.ID - Meski saat ini banyak tersiar kabar bahwa Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) batal melakukan kunjungan ke Kabupaten LEBONG dalam agenda kunjungan kerja di Provinsi Bengkulu, namun Pemkab LEBONG tetap siaga menyambut kedatangan Presiden Jokowi.
Selain belum adanya konfirmasi resmi mengenai batalnya kunjungan Presiden Jokowi ke Kabupaten Lebong, hal ini juga guna mengantisipasi kunjungan mendadak yang biasa dilakukan Jokowi seperti halnya yang pernah terjadi di Provinsi Lampung pada Mei 2023 lalu.
"Kami belum menerima informasi resmi mengenai batalnya kunjungan Presiden Jokowi ke Lebong, dan sampai saat ini kita (Lebong, red) masih tetap ada dalam jadwal kunjungan Presiden," kata Sekda Lebong, Mustarani Abidin, Selasa (18/7/2023).
Kendati mengakui sudah tahu mengenai adanya pesan WhatsApp tentang rencana kegiatan RI 1 alias Presiden Jokowi selama 4 hari melakukan kunjungan kerja di Provinsi Bengkulu yang tidak menampilkan Kabupaten Lebong sebagai daerah yang akan dikunjungi Presiden, namun Pemkab Lebong tetap melakukan persiapan menyambut kedatangan Presiden.
"Sekarang kami masih di Lebong Selatan, melakukan persiapan penyambutan kunjungan Presiden. Karena kita tidak tahu, bisa saja Presiden melakukan kunjungan mendadak seperti yang terjadi di Lampung," terangnya.
Saat rapat bersama Sekretariat Negara yang diikuti Pemkab Lebong, ada 5 lokasi yang diusulkan dalam kunjungan Presiden Jokowi selama di Kabupaten Lebong.
Diantaranya, pelayanan kesehatan di Puskesmas Muara Aman, aktivitas belajar mengajar di SMAN 1 Lebong, PT Gheotermal Energi (PT. PGE) Hulu Lais di Lebong Selatan serta objek wisata unggulan Arung Jeram Sungai Ketahun dan Paralayang Bukit Pabes.
Diketahui, Presiden Jokowi saat kunjungan kerja ke Lampung pada Mei 2023 lalu mendadak mengubah rute perjalanan dari yang rute terjadwal.
Pengalihan rute oleh Presiden Jokowi ini sengaja dilakukan untuk mengetahui kondisinya nyata infrastruktur yang ada di daerah tersebut.
"Presiden tidak mau menggunakan jalur yang sudah dijadwalkan, sebab itu kondisinya sudah lebih baik," ucap Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, seperti dilansir dari jpnn.com.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: