Kementerian Lingkungan Hidup Salurkan Alat Pemantau Kualitas Air Bernilai Fantastis untuk Lebong

RADARLEBONG.ID - Tahun 2023, Kabupaten Lebong terima bantuan alat pemantau kualitas air yang akan ditempatkan di Sungai Ketahun Kabupaten Lebong. Diketahui, bantuan ini merupakan usulan yang disampaikan

oleh pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lebong ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yang akhirnya dapat terwujud. Hal ini pun diakui oleh Kepala DLH Kabupaten Lebong Indra Gunawan, S.Pi, M.Si.

"Pembangunan pantau kualitas air tersebut, merupakan tindak lanjut dari proposal yang sebelumnya kita usulkan pada tahun 2022 lalu ke KLHK. Dari usulan tersebut, ada dua lokasi yang telah dilakukan survei yaitu di pintu air

Desa Pungguk Pedaro Kecamatan Bingin Kuning dan pintu air Kelurahan Tes Kecamatan Lebong Selatan yang berada di PLTA tes," ungkap Indra.

BACA JUGA:Bantuan Bedah Rumah Tidak Ada, Ini Gantinya

BACA JUGA:Ada Bantuan Rp275 Juta, Tapi Khusus Ini...

Indra pun menjelaskan, ia meyakini dengan adanya alat ini, maka dalam memantau kualitas air bisa dilakukan hanya

lewat smartphone saja, tidak perlu ke lokasi. Ini juga mempermudah pengawasan, jika ada problem. Dalam hal ini, pihaknya mengucapkan terima kasih atas respon yang positif dari KLHK atas usulan yang disampaikan tahun lalu.

"Apalagi alat ini cukup mahal, jika kita menggunakan anggaran daerah tentu saja akan menguras APBD. Alhamdulillah usulan ini bisa diakomodir oleh kementerian," terangnya.

Untuk diketahui, pihak tim dari Direktorat Pengendalian Pencemaran Air KLHK, yang dipimpin oleh Bagus Trilaksono, menyampaikan, tahun 2023 ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berencana akan membangun

BACA JUGA:Bantuan Sosial dari Dana APBD Lebong Ini, Bikin Warga Miskin Terbantu

BACA JUGA:Bantuan Masjid dan Mushalla Kemenag RI, Ini Daftar Lengkapnya Se-Indonesia

alat pemantau kualitas air di Sungai Ketahun Kabupaten Lebong. Tepatnya adalah Online Monitoring Sistem (ONLIMO) yaitu alat pemantau kualitas air yang bisa dijalankan dengan sistem online. Pihaknya pun, kemarin Kamis

(2/2) telah menerjunkan tim dari Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Air KLHK dari jakarta untuk turun langsung kelapangan, guna melakukan survei lokasi lahan tempat dibangunnya alat pemantau kualitas air.

"Saat ini kami baru sebatas melakukan survei lokasi saja, selanjutnya dari lokasi yang direncanakan akan kembali kita melakukan survei untuk mengukur luas lahan untuk pembangunannya. Untuk lahan pembangunan alat

tersebut, tak begitu lebar, hanya ukuran 3,5 meter persegi, selang sebulan baru lah akan mulai dibangun dan dipasang alat-alat pembaca kualitas air," katanya.

Bagus pun menjelaskan, dengan adanya alat tersebut nantinya pemantauan kualitas air bisa dilakukan hanya

dengan mengakses lewat online, bahkan dapat melalui smartphone. Hal ini mempermudah dalam mengecek pengendalian maupun deteksi dini, pencemaran maupun kerusakan lingkungan khususnya air.

"Kita tidak perlu lagi melakukan pengecekan ke lokasi, hanya cukup mengecek melalui smartphone saja. Jika rencana

pembangunan alat ini terealisasikan nanti, maka di Provinsi Bengkulu yang pertama kali yang memiliki ONLIMO di  Kabupaten Lebong," demikian Bagus.

Sumber: