Gegara Pendarahan di Otak Hingga Sebabkan Sekda Mukomuko Meninggal Dunia, Polisi Sebut Murni Kelalaian Sopir
LAKA : Tampak kondisi mobil dinas sekda mukomuko masih di Satlantas Polres Lebong.-foto : adrian roseple/radarlebong-redaksi
LEBONG, RADARLEBONG.ID - Gegara akibat pendarahan di otak dan telah menjalani operasi di RS M Yunus Bengkulu selama 8 hari lamanya.
Hingga menyebabkan Sekda Mukomuko Yandaryat meninggal dunia akibat pendarahan di otak setelah menabrak trotoar di jalan lintas Danau Picung beberapa waktu lalu.
Dan, untuk mengungkap penyebab kejadian laka maut tersebut. Satlantas Polres Lebong sudah mengelar gelar perkara secara internal. Dari hasil gelar perkara, Polisi menyebut laka maut murni kelalaian sopir.
Kapolres Lebong, AKBP. Awlizan, SIK melalui Kasat Lantas, Iptu. Teguh Prasetyo, S tr K, didampingi Kanit Laka, Aipda. Dodi Mariansyah mengatakan terkait kecelakaan Sekda Mukomuko pihaknya sudah melakukan pemanggilan para saksi-saksi untuk dilakukan pemeriksaan mulai dari Supir, Penumpang hingga saksi yang melihat kejadian.
BACA JUGA:Innalillahi Waiinaillaihi Rojiun, Pasca Kecelakaan di Lebong, Sekda Mukomuko Dikabarkan Tutup Usia
BACA JUGA:Pulang Arum Jeram Alami Kecelakaan, Kondisi Mobnas Sekda Mukomuko Bikin Merinding
"Kita sudah melakukan gelar Perkara dengan memanggil sejumlah saksi, dari hasilnya murni adanya kelalaian pengemudi atau sopir, akibat kelelahan banyaknya agenda Sekda pada hari kejadian tersebut," kata Dodi.
Kedua belah pihak, lanjutnya, baik sopir maupun keluarga korban (Sekda, red) sudah sepakat untuk berdamai.
Bahkan dari pihak korban juga mencantumkan tidak akan melakukan penuntutan.
"Kedua belah pihak sudah sepakat untuk berdamai dan tidak ada tuntutan apapun dari pihak keluarga korban, sedangkan untuk mobnas sendiri setelah proses administrasi selesai baru akan dikembalikan," terangnya.
BACA JUGA:Sebelum Tabrak Trotoar Dekat Rumdin Bupati Lebong, Sekda Mukomuko Ikuti Kegiatan Ini
BACA JUGA:Kecelakaan di Lebong, Sekda Mukomuko Alami Pendarahan di Otak, Keluarga Mohon Do’a
Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada para pengendara untuk tetap berhati-hati saat berkendara, terutama untuk pengendara roda empat diminta agar tetap menggunakan sabuk pengaman dan beristirahat jika merasa sudah kelelahan saat menumpuh perjalanan jauh.
"Kami mengimbau seluruh pengendara, baik roda dua maupun roda empat untuk selalu berhati-hati, serta dapat menggunakan pengaman seperti helem maupun sabuk pengaman," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: