Prihatin Prostitusi Anak Marak, Senator Riri Minta Pemerintah Tingkatkan Pengawasan

Prihatin Prostitusi Anak Marak, Senator Riri Minta Pemerintah Tingkatkan Pengawasan

Senator Muda Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief--

BENGKULU, RADARLEBONG.ID - Kejahatan seksual dengan korban anak dibawah umur di Provinsi Bengkulu cukup menyita perhatian serius dari berbagai pihak. 

Betapa tidak, di luar dugaan, pelakunya justru adalah seorang guru Sekolah Dasar (SD) berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN).

Pelaku menjadikan usaha prostitusi dengan mempekerjakan anak di bawah umur sebagai profesi sampingan.

Sontak hal tersebut, cukup menjadi tamparan bagi pemerintah daerah dan pihak terkait  yang belum berhasil dalam menciptakan lingkungan kondusif bagi generasi penerus bangsa untuk tumbuh dengan kesalehan dan ketaatan.

BACA JUGA:Hari Tani Nasional, Senator Riri Dorong 4 Permintaan ke Kementerian Pertanian

BACA JUGA:Waspada, Kasus Persetubuhan Anak di Lebong Paling Banyak Ditangani Polisi

"Saya sebagai bagian dari pemerintah ikut tertampar dengan kasus dugaan prostitusi anak di bawah umur yang melibatkan oknum guru. Mesti ada tindakan tegas untuk menekan kasus prostitusi ini, khususnya yang melibatkan anak di bawah umur. Jangan sampai pernah terulang kembali," kata Hj Riri Damayanti John Latief, Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Senin (26/9/2022).

Kakak Pembina Duta Generasi Berencana (GenRe) BKKBN Provinsi Bengkulu ini berharap semua pihak terkait dapat mengeksplorasi dan mengerahkan seluruh kemampuan untuk mencegah yang sama terulang kembali, baik berupa menerbitkan aturan, maupun sanksi yang tegas kepada pelaku maupun pengguna jasa prostitusi.

"Semua harus ambil bagian dalam mencegah kasus serupa terjadi lagi. Semua orang harus menyadari betapa bahayanya prostitusi ini. Bukan hanya akan mengundang murka Allah, tapi juga tersebarnya HIV/Aids, hancurnya rumah tangga dan lain-lain. Mesti ada tindakan tegas. Pelaku dan pengguna harus dihukum keras," tandas Hj Riri Damayanti John Latief.

Dewan Penasehat DPD Generasi Anti Narkoba Nasional (GANN) Provinsi Bengkulu berharap pemerintah daerah dapat meningkatkan pengawasan, bahkan bila perlu dilakukan razia besar-besaran terhadap semua tempat yang disinyalir dijadikan sebagai tempat prostitusi, baik di rumah-rumah, hotel dan lain sebagainya.

BACA JUGA: Senator Riri Ajak Semua Pihak Bahu Membahu Cegah Fenomena Kekerasan Agar Tak Menguat

BACA JUGA:Senator Riri Minta Pemerintah Aktif Kampanyekan Kebijakan Tanggap Bencana

"Perempuan yang dipekerjakan dalam bisnis ini, baik yang di bawah umur maupun sudah dewasa, harus dianggap sebagai korban yang perlu diberi perhatian, pembinaan, keterampilan dan motivasi agar mereka jijik dan tidak memiliki keinginan lagi untuk kembali kepada kemaksiatan," ujar Hj Riri Damayanti John Latief.

Wakil Ketua Bidang OPK BKMT Dewan Masjid Indonesia Provinsi Bengkulu ini menambahkan, prostitusi bukan hanya dilandasi karena faktor ekonomi, pola hidup yang buruk, lemahnya pendidikan dan pergaulan bebas, namun justru yang terutama adalah karena lemahnya pemahaman nilai-nilai agama di tengah-tengah masyarakat.

"Ada orang yang miskin, tidak sekolah, berasal dari keluarga biasa, tapi mereka bisa hidup dengan bermartabat karena memang Allah kasih pemahaman agama yang baik sehingga menjalani kehidupan dengan baik. Kasus yang terjadi di Bengkulu pelakunya seorang ASN, guru pula, tapi perbuatannya sangat menyebalkan. Ini PR buat Bengkulu, amalan agama di tengah-tengah masyarakat harus dibangkitkan," demikian Hj Riri Damayanti John Latief. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: