Senator Riri Ajak Semua Pihak Bahu Membahu Cegah Fenomena Kekerasan Agar Tak Menguat

 Senator Riri Ajak Semua Pihak Bahu  Membahu Cegah Fenomena Kekerasan Agar Tak Menguat

Senator Muda Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief-Foto Dokumentasi-media center senator riri

BENGKULU, RADARLEBONG.ID - Belum lama ini, Provinsi Bengkulu digegerkan akan dugaan kekerasan yang dilakukan Satpam kepada anak perempuannya di Kecamatan Muara Bangkahulu.

Kemudian, tak berselang lama kemudian, yang lebih mengegerkan lagi  kasus penganiayaan yang diduga dilakukan seorang anak terhadap ibu kandungnya di Kecamatan Kampung Melayu yang sontak saja turut menjadi perhatian serius oleh berbagai pihak.

Salahsatunya, tuaian disampaikan Senator Muda Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief yang menilai tindakan kekerasan tersebut akibat ketidakberesan dalam tata kelola kehidupan di antara sesama masyarakat.

Untuk itu, ia mengajak semua pihak untuk sama-sama bahu membahu mencegah agar fenomena kekerasan ini tidak menguat.

BACA JUGA:Senator Muda Riri Optimis AIPA Mampu Dorong Potensi Bengkulu ke ASEAN

" Dengan adanya kasus kekerasan yang terjadi selama ini sudah cukup mengkhawatirkan. Mari kita semua menghidupkan kembali sendi-sendi luhur kehidupan berbangsa yang telah keropos harus diperkuat," terang Hj Riri Damayanti John Latief, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Senin (19/9/2022).

Dikatakannya, semua bentuk kekerasan yang terjadi tersebut seharusnya berakhir ketika reformasi bergulir. 

Namun, hingga saat ini masih terjadi dan apakah ini dampak dari belum lurusnya arah berkenegaraan kita dan belum maksimalnya upaya mensejahterakan masyarakat? 

" Makanya, perlu dikaji dan ditemukan penyebabnya agar bisa segera diperbaiki," kata Hj Riri Damayanti John Latief, 

BACA JUGA:Senator Riri Dorong Pemda di Bengkulu Tekan Angka Kemiskinan untuk Stabilitas Inflasi

Alumni Magister Manajemen Universitas Bengkulu ini mengungkapkan, carut marut tata kelola kehidupan bermasyarakat yang terjadi hampir di segala lini ini perlu dievaluasi sehingga ke depan masyarakat bisa hidup dengan pijakan baru yang humanis dan toleran.

"Dulu Indonesia, termasuk Bengkulu, dikenal sebagai negeri yang santun, meski masyarakatnya beragam, tapi akur, Bhineka Tunggal Ika. Kenapa sekarang semua jadi mudah meledak? Semoga ini bukan jadi indikasi gagalnya reformasi," ungkap Hj Riri Damayanti John Latief.

Perempuan berparas anggun dengan hijabnya yang digelari Anak Suku Adat Tiang Empat oleh Masyarakat Adat Pematang Tigo ini memaparkan, pemerintah, khususnya di daerah, harus mengerahkan semua kekuatannya untuk mencegah semakin merosotnya masyarakat ke dalam lingkaran kemiskinan serta kesemrawutan hidup.

"Cegah agar kesadaran masyarakat tidak mudah dimanipulasi oleh berbagai kepentingan yang masuk lewat berbagai sarana dan media. Terutama anak-anak harus dijauhkan dari tayangan film dan game-game yang mengandung kekerasan," tandas Hj Riri Damayanti John Latief.

Atau bila perlu, semua konten kekerasan yang dipertontonkan secara vulgar yang bertebaran di media hendaknya dihilangkan.

" Hal ini agar tidak meracuni pikiran masyarakat," demikian Hj Riri yang juga menjabat selaku

Wakil Ketua Bidang OPK BKMT Dewan Masjid Indonesia Provinsi Bengkulu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: