lmuwan Ungkap Stroberi Bermanfaat Bagi Kesehatan Jantung dan Otak

RADARLEBONG.ID- Penyakit kardiovaskular karena gangguan jantung dan pembuluh darah masih menjadi salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia.

Namun, siapa sangka bahwa stroberi ternyata dapat mencegah penyakit ini karena manfaatnya. Kok bisa?

Berdasarkan studi yang terbit di Critical Reviews in Food Science and Nutrition pada 11 September 2024,

mengonsumsi stroberi setiap hari adalah cara alami yang efektif untuk meningkatkan kesehatan jantung dan mengelola kadar kolesterol.

BACA JUGA:Daftar Makanan Anti Pikun Yang Bantu Jaga Ingatan Tajam Hingga Usia Tua

"Konsumsi stroberi secara teratur tidak hanya menurunkan kolesterol, tetapi juga mengurangi peradangan, yang merupakan faktor utama dalam perkembangan penyakit jantung," ujar Roberta Holt, Ph D, peneliti dari University of California dalam SciTechDaily

-Manfaat Stroberi bagi Kesehatan Jantung

Seperti yang diketahui, kondisi kardiovaskular mengacu pada masalah kesehatan yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah, seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung dan stroke.

Menurut peneliti, mengonsumsi stroberi setiap hari, baik dalam bentuk segar, beku, atau kering, terbukti berdampak positif bagi kesehatan jantung dan metabolisme.

Dengan meningkatkan metabolisme lipid dan mengurangi peradangan sistemik, stroberi secara signifikan membantu menurunkan risiko timbulnya kondisi kardiovaskular.

Hal ini karena stroberi mengandung zat aktif seperti fitonutrien, polifenol, dan serat, yang berperan dalam menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah, serta mengurangi peradangan dalam tubuh.

Dalam studi, peneliti setidaknya menggabungkan temuan dari 47 uji klinis dan 13 studi observasional yang diterbitkan antara tahun 2000 hingga 2023.

Studi ini menunjukkan bahwa mengonsumsi stroberi dapat meningkatkan kesehatan jantung dan menurunkan risiko kardiovaskular.

Peneliti juga menyarankan untuk menambahkan secangkir stroberi ke dalam rutinitas harian untuk mengurangi risiko dari kondisi kardiovaskular.

Sumber: