Goodbye Kurikulum Lama! Kurikulum Merdeka Bakal Merata di Lebong Mulai 2024/2025, Guru Wajib Akses PMM

Goodbye Kurikulum Lama! Kurikulum Merdeka Bakal Merata di Lebong Mulai 2024/2025, Guru Wajib Akses PMM

Goodbye Kurikulum Lama! Kurikulum Merdeka Bakal Merata di Lebong Mulai 2024/2025, Guru Wajib Akses PMM-foto : amri rakhmatullah/radarlebong-

RADARLEBONG.ID - Kebijakan terbaru dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)  menegaskan bahwa pada tahun ajaran 2024/2025 mendatang,

semua sekolah di seluruh Indonesia diwajibkan untuk mengadopsi kurikulum merdeka

Untuk itu, persiapan menghadapi kurikulum merdeka, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Lebong turut memberikan dorongan kepada Kepala Sekolah (Kepsek) dan guru di wilayah tersebut untuk mengambil inisiatif dengan mengakses secara aktif Platform Merdeka Mengajar (PMM).

Kabid Pendidikan Dinas Dikbud Lebong, Habibi, S.Pd, menjelaskan bahwa sebagai langkah persiapan, setiap Kepala Sekolah dan guru diharapkan rutin mengakses PMM secara daring yang telah disediakan oleh Kemendikbudristek.

BACA JUGA:Siapkah Sekolah di Lebong Menghadapi Kurikulum Merdeka? Simak Keuntungan dan Tantangannya Disini

Menurutnya, PMM bukan sekadar alat, melainkan sarana untuk memperluas referensi, pengetahuan, serta informasi.

Bahkan, di dalamnya terdapat peluang untuk mengadopsi pendekatan yang telah terbukti efektif dalam menerapkan kurikulum merdeka dalam proses pembelajaran.

Lebih lanjut, Habibi menyampaikan bahwa di Kabupaten Lebong, penerapan kurikulum merdeka telah dimulai secara bertahap sejak tahun ajaran 2021/2022.

Dalam konteks Sekolah Dasar (SD), dipastikan sebagian besar lembaga pendidikan di Kabupaten Lebong telah mengadopsi kurikulum merdeka.

BACA JUGA:10 Sekolah Terapkan Kurikulum Merdeka

Namun demikian, belum semua kelas di setiap sekolah sepenuhnya mengimplementasikan kurikulum tersebut.

"Saat ini, dapat kami informasikan bahwa pelajar kelas 1, 2, 4, dan 5 di tingkat SD telah mengikuti kurikulum merdeka. A

kan tetapi, untuk kelas 3 dan 6, proses implementasinya masih berada dalam tahap yang sedang berlangsung," jelasnya.

Habibi menambahkan bahwa kondisi serupa juga terjadi pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Meskipun beberapa sekolah telah mulai mengadopsi kurikulum merdeka, namun belum semua kelas di seluruh sekolah menerapkan kurikulum tersebut dengan sepenuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: