Memahami Gejala dan Mengenal Gangguan Stres Pascatrauma (PTSD)

Memahami Gejala dan Mengenal Gangguan Stres Pascatrauma (PTSD)

Memahami Gejala dan Mengenal Gangguan Stres Pascatrauma (PTSD)--ilsutrasi (pixabay)

RADARLEBONG.ID - Gangguan stres pascatrauma (PTSD) adalah gangguan mental yang dapat terjadi setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis.

Peristiwa traumatis ini dapat berupa kecelakaan, bencana alam, kekerasan seksual, atau perang.

PTSD dapat menyebabkan berbagai gejala, mulai dari mimpi buruk, kilas balik, dan pikiran yang mengganggu, hingga perubahan perilaku, seperti menghindari lingkungan terkait trauma, hipervigilans, dan hiperarousal dengan respons kaget yang berlebihan.

Jika Anda atau orang yang Anda kenal mengalami gejala-gejala PTSD, penting untuk segera mencari bantuan profesional.

Penyebab PTSD

Penyebab pasti PTSD belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli percaya bahwa beberapa faktor dapat berkontribusi pada perkembangan PTSD, termasuk:

BACA JUGA:6 Tanda Jantung Bermasalah yang Perlu Diwaspadai

  • Intensitas dan durasi trauma: Trauma yang lebih intens dan berlangsung lebih lama lebih mungkin menyebabkan PTSD.
  • Usia saat trauma terjadi: Anak-anak dan remaja lebih rentan terhadap PTSD daripada orang dewasa.
  • Riwayat trauma sebelumnya: Orang yang pernah mengalami trauma sebelumnya lebih rentan terhadap PTSD.
  • Faktor biologis: Beberapa faktor biologis, seperti disfungsi sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA), dapat meningkatkan risiko PTSD.

Gejala PTSD

Gejala PTSD dapat dibagi menjadi dua kategori utama:

  • Gejala intrusif: Gejala intrusif adalah gejala yang membuat penderitanya teringat kembali pada peristiwa traumatis. Gejala ini dapat berupa:
  • Mimpi buruk
  • Kilas balik
  • Pikiran yang mengganggu

BACA JUGA:Bingung Susu Kedelai vs Sapi? Ini Rahasia Menemukan Pilihan Terbaik untuk Tubuh

  • Gejala menghindari: Gejala menghindari adalah gejala yang membuat penderitanya menghindari hal-hal yang mengingatkan mereka pada peristiwa traumatis. Gejala ini dapat berupa:
  • Menghindari tempat, orang, atau situasi yang mengingatkan pada peristiwa traumatis
  • Menghindari berbicara atau memikirkan peristiwa traumatis
  • Gejala hiperarousal: Gejala hiperarousal adalah gejala yang membuat penderitanya merasa tegang dan waspada secara berlebihan. Gejala ini dapat berupa:
  • Sulit tidur
  • Mudah terkejut
  • Sulit berkonsentrasi
  • Mudah marah

BACA JUGA:Waspada Kanker Serviks, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya

Cara Mengobati PTSD

Pengobatan PTSD bertujuan untuk mengurangi gejala dan membantu penderitanya kembali menjalani kehidupan yang normal. Ada beberapa pendekatan pengobatan yang dapat digunakan, antara lain:

  • Terapi: Terapi adalah pendekatan pengobatan yang paling umum untuk PTSD. Terapi yang dapat digunakan untuk mengobati PTSD meliputi:
  • Terapi paparan: Terapi paparan melibatkan paparan bertahap pada situasi terkait trauma.
  • Terapi perilaku kognitif (CBT): CBT membantu penderitanya mengubah pola pikir dan perilaku yang tidak sehat yang dapat memperburuk gejala PTSD.
  • Terapi kelompok: Terapi kelompok memberikan lingkungan dukungan bagi para korban untuk memproses pengalaman mereka.
  • Obat-obatan: Obat-obatan dapat digunakan untuk membantu mengurangi gejala PTSD, seperti mimpi buruk, kilas balik, dan kecemasan. Obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengobati PTSD meliputi:
  • Inhibitor pengambilan serotonin selektif (SSRIs)
  • Obat anti-kecemasan

BACA JUGA:Turunkan Gula Darah Tinggi dengan 11 Cara Alami dalam 2 Minggu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: