Masih Ditemukan Desa di Lebong yang Sulit Sinyal Telekomunikasi, Ini Desanya

Masih Ditemukan Desa di Lebong yang Sulit Sinyal Telekomunikasi, Ini Desanya

Masih Ditemukan Desa di Lebong yang Sulit Sinyal Telekomunikasi, Ini Desanya--

RADARLEBONG.ID - - Ditengah gencarnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong dalam membebaskan area blankspot dengan mendirikan menara telekomunikasi atau Base Transceiver Station (BTS).

Hingga saat ini Desa Danau Liang belum juga terbebas dari area blankspot.

Padahal, di tahun 2022 lalu Pemkab mendirikan 3 buah BTS baru namun tidak menyentuh Desa yang berada di Kecamatan Lebong Tengah tersebut. 

Dwi (35), warga setempat menuturkan, sejak dirinya bermukim di Desa Danau Liang sejak tahun 2001 kendala yang paling dirasa yaitu tidak ada sama sekali sinyal telekomunikasi.

BACA JUGA:Tanggul Sungai Air Pikat Rusak, Petani Lebong Selatan Khawatir Banjir Kembali Terjadi

Ia yang keseharian bekerja sebagai petani ini mengaku kesulitan dalam memasarkan produk hasil pertanian karena terkendala sinyal. 

"Kami disini kendalanya ya itu, susah sinyal. Jadi kalau ingin berkomunikasi mesti mencari area tertentu bahkan harus pergi ke desa tetangga yang jaraknya mencapai 5 Km untuk mendapatkan sinyal," jelas Dwi. 

Bukan tanpa usaha, Dirinya bersama warga lain hampir setiap tahun mengusulkan untuk pendirian BTS di desanya namun belum pernah terealisasi.

Ia sangat mendambakan sinyal telekomunikasi dapat segera dinikmati oleh warga desa Danau Liang. 

BACA JUGA:Pipa PDAM Tanjung Bungai I Bocor Akibat Proyek Pelebaran Jalan, Warga Protes

"Setiap tahun pasti itu (sinyal telekomunikasi, red) masuk dalam usulan. Baik melalui Musrembang desa, Musrembang Kecamatan bahkan kegiatan reses dewan juga disampaikan, tapi belum ada tindak lanjutnya," tambahnya. 

Selain BTS, dikatakan Dwi sebenarnya ada cara lain yang bisa dilakukan.

Dengan cara membeli perangkat tambahan untuk menangkap sinyal BTS terdekat, hanya saja harga perangkat itu cukup mahal. 

"Ada beberapa warga yang sudah punya, tapi perangkat itu cukup mahal jadi tidak semua warga bisa menjangkau," pungkas Dwi. (wlk)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: