Harimau Leluhur di Bukit Sarang Macan Bengkulu, Hutan Lindung Desa yang Tak Bisa Terjamah oleh Manusia

Harimau Leluhur di Bukit Sarang Macan Bengkulu, Hutan Lindung Desa yang Tak Bisa Terjamah oleh Manusia

Harimau Leluhur di Bukit Sarang Macan Desa Ladang Palembang Bengkulu, Hutan Lindung Desa yang Tak Bisa Terjamah oleh Manusia-ilustrasi-

BACA JUGA:Sosok Harimau 'NIK, STABIK' Bagi Orang Rejang Bengkulu

Yangmana, konon cerita populer yang umum diantara masyarakat adalah seperti manusia tertentu menjelma menjadi seekor harimau," tulis Marsden dalam bukunya.

Tak hanya itu, harimau jelmaan atau harimau siluman inipun konon memiliki istana dan memiliki wilayah layaknya pemerintahan.

Bukit Sarang Macan inipun, tak akan ada tangan manusia yang berani menjamahnya bahkan untuk menangkap atau membunuh harimau yang telah dianggap sebagai leluhur dan disapa orang Rejang dengan sebutan NIK, STABIK.

Disadur dari piagam kesepakatan, kondisi bukit Sarang Macan dinyatakan belum terjamah, Berbagai jenis pohon pun bisa ditemui seperti meranti, semalo,gelam, ketapang dan meranti.

Tak hanya itu saja, lokasi Bukit Sarang Macan juga menjadi sumber mata air Udik dan Tik Gelung sebagai kebutuhan sehari-hari masyarakat.

Meski tak bisa sembarangan untuk masuk dalam kawasan Bukit Sarang Macan tersebut, namun untuk pemanfaatanya, warga hanya diperbolehkan mengambil buah hutan, tanaman obat dan madu dengan tidak merusak pohonnya.

Jika dilanggar, pelaku akan dikenalan denda adat berupa serawo punjung kambing, beras dua kaleng, dan uang senilai harga kayu yang ditebang atau dirusak.

Pemilik kebun yang berbatasan dengan kawasan Bukit Sarang Macan pun dilarang untuk melakukan pembakaran sebelum mempersiapkan pembatas atau parit. Jika dilanggar akan tetap denda menanti.(*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: