Stunting di Lebong Turun 3,1 Persen, Nomor 3 Terendah se Bengkulu

Stunting di Lebong Turun 3,1 Persen, Nomor 3 Terendah se Bengkulu

Ilustrasi Stunting--

tahap awal penetapan lokasi khusus lokus stunting untuk penanganan dan pencegahan stunting tahun 2022.

Sedangkan di tahun 2022, pihaknya mendapat dukungan anggaran sebesar Rp 272.129.800 yang bersumber dari APBD, dan ditambah DAK dari APBN sebesar Rp 203.389.000.

BACA JUGA:Wakil Gubernur Bengkulu Ajak Pemkab Bengkulu Utara Bersama Entaskan Stunting

BACA JUGA:Angka Stunting di Lebong Lebih Tinggi dari Standart WHO, Target Tahun Depan Bisa Menurun

"Anggaran yang diterima tersebut, baik dari APBD maupun APBN sudah terserap 80,98 persen," terangnya.
Masih kata, Sumarni, pihaknya sudah melakukan berbagai kegiatan dalam  pencegahan dan penurunan angka 

stunting di Kabupaten Lebong, seperti melakukan kegiatan analisa situasi, penyusunan rencana kerja, rembuk

stunting, penyusunan regulasi tentang stunting, peningkatan kapasitas kader pembangunan manusia, manajemen data, desminasi hasil, hingga rivieu kinerja.

"Semua kegiatan ini sudah kita lalukan bersama stake holder lainnya. Dan ini juga bisa terlaksana berkat dukungan  anggaran yang diterima, sehingga angka stunting bisa turun 3,1 persen," bebernya.

BACA JUGA: Cegah dan Tekan Kasus Stunting Harus 'Keroyokan'

BACA JUGA:Sosialisasi Jurus Jitu Cegah Stunting

Lanjutnya, untuk faktor utama yang menyebabkan stunting sendiri terdapat  2 faktor penyebab yakni sensitif dan spesifik. Faktor sensitif adalah faktor penyebab tidak langsung terhadap masalah kesehatan lingkungan, yang

disebabkan air, lingkungan keluarga, layanan anak usia dini, dan jaminan kesehatan yang masih rendah.
Sementara faktor spesipik adalah faktor penyebab langsung rendahnya pengetahuan ibu hamil, ibu bersalin, remaja

putri, imunisadi dasar lengkap, pemberian vitamin A untuk balita, pelayanan ibu nipas, balita gizi mendapatkan perawatan, serta pemberian asi eklusif dan makanan pendamping asi.

"Kedua faktor tersebut menjadi penyebab kasus stunting. Untuk tahun  ini kami masih mengacu dengan data tahun 2022, karena masih akan dilakukan pendataan data baru. Mudah-mudahan angka stunting tahun 2023 bisa turun mencapai 19 persen dan 2024 turun di angka 14 persen," demikian Sumarni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: