Astaghfirullah, Oknum Pimpinan Pondok Pesantren 2 Kali Cabuli Anak Didiknya, Begini Modusnya

Astaghfirullah, Oknum Pimpinan Pondok Pesantren 2 Kali Cabuli Anak Didiknya, Begini Modusnya

Pimpinan Pondok Pesantren tersangka kasus pencabulan santriwati ini diperiksa penyidik Polres Kepahiang--radarkepahing

KEPAHIANG, RADARLEBONG.ID - Entah apa yang ada dalam benak SA, oknum pimpinan salah satu Pondok Pesantren di Kepahiang, Bengkulu ini.

Bagaimana tidak, sejatinya sebagai pimpinan Pondok Pesantren yang notabenenya adalah sarana pendidikan ilmu keagamaan, ia menjaga anak didiknya.

Namun, ulah yang dilakukan SA ini benar-benar sudah melanggar ketentuan agama dan hukum yang berlaku.
SA, tega mencabuli santriwati (murid perempuan) nya sendiri sebanyak 2 kali yang dilakukan dalam lingkungan pondok pesantren.

Peristiwa ini bermula ketika korban sedang piket di Pondok Pesantren tersebut.  Oleh SA, kondisi ini diduga dimanfaatkan untuk melancarkan aksi bejatnya.

BACA JUGA:Astaghfirullah, Penyandang Disabilitas di Lebong Atas Sudah 3 Kali Diperkosa Tetangganya

"Kejadian pertama terjadi pada 7 Oktober dan kejadian kedua pada 8 Oktober di lingkungan Pondok Pesantren tersebut," kata Kapolres Kepahiang, AKBP. Yana Supriatna, SIK, M.Si, seperti dikutip dari radarkepahiang.disway.id

Korban yang saat itu tengah piket, dipanggil oleh SA untuk membersihkan ruangannya. Ternyata hal ini, hanya akal bulus tersangka untuk merayu korban.

"Korban juga sempat ditawari menjadi Guru di Pondok Pesantren itu, kalau sudah lulus nanti," lanjut Kapolres.

Korban awalnya tidak percaya dengan rayuan tersangka dan sempat berontak melakukan perlawanan.

BACA JUGA:OMG! Cabuli Melati 7 Kali, CD Warna Pink Jadi Bukti

"Meski sudah melakukan perlawanan, namun korban kalah tenaga. Hingga akhirnya tersangka melakukan pencabulan terhadap korban," terangnya.

Saat ini, tambah Kapolres Kepahiang, SA sudah resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pencabulan terhadap santriwati nya sendiri.

"SA sudah kita tetapkan sebagai tersangka dan saat ini kita masih pendalaman penyidikan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radar kepahiang