Jumlah Balita Gizi Kurang di Wilayah Puskesmas Sukaraja, Meningkat

Jumlah Balita Gizi Kurang di Wilayah Puskesmas Sukaraja, Meningkat

Posyandu memiliki banyak manfaat bagi kesehatan balita.--dokumen/radarlebong

LEBONG, RADARLEBONG.ID - Jumlah Anak di Bawah Lima Tahun (Balita) yang mengalami gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Sukaraja, meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Tahun 2021 lalu, hanya terdapat 5 balita yang mengalami gizi kurang, namun sampai bulan November 2022 ini tercatat sudah ada belasan balita yang mengalami gizi kurang.

Kepala Puskesmas Sukaraja, Widya Astuti, SKM, mengungkapkan hingga saat ini jumlah balita yang mengalami gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Sukaraja sudah mencapai 11 orang balita.

Jumlah ini tersebar di 6 desa, yakni 2 kasus di Desa Pyambik, 3 kasus di Talang Bunut, 2 kasus di Selebar Jaya, 1 kasus di Garut, 2 kasus di Sukamarga, dan 1 kasus di Nangai Tayau.

BACA JUGA:2 Balita Lebong Diduga Terjangkit Stunting, Berikut Faktor Penyebabnya

"Kalau tahun 2021 lalu, hanya ada 5 balita yang mengalami gizi kurang," ungkap Widya.

Salah satu faktor penyebab balita gizi kurang ini, lanjutnya, karena kekurangan asupan gizi yang diberikan oleh para ibu saat masa  kehamilan.

Kondisi ini kemudian membuat berat badan bayi saat dilahirkan tidak normal seperti berat bayi pada umumnya.

"Kemudian juga, masih rendahnya partisipasi masyarakat untuk membawa anak mereka ke Posyandu," lanjutnya.

Meski banyak kasus balita gizi kurang yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sukaraja, namun ia memastikan sampai saat ini belum ada kasus gizi buruk di wilayah kerja pihaknya.

BACA JUGA:Angka Stunting di Lebong Lebih Tinggi dari Standart WHO, Target Tahun Depan Bisa Menurun

Pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat dan juga pemerintah desa maupun kecamatan untuk bersama-sama mensosialisasikan pentingnya Posyandu.

Selain untuk menjaga pertumbuhan balita, hal ini juga untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan pada anak.

"Selain peran stakeholder, kami terus berupaya melalui kegiatan posyandu ini bisa memantau pertumbuhan balita sehingga tidak sampai terkena gizi buruk," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: