Starbucks Tutup Ratusan Gerai di Amerika Utara dalam Rencana Restrukturisasi Senilai $1 Miliar

penutupan gerai Starbucks di Amerika Utara, restrukturisasi Starbucks senilai 1 miliar dolar, PHK karyawan Starbucks 2024, penurunan saham Starbucks, strategi third place Starbucks, investasi Starbucks untuk pengalaman pelanggan-foto:tangkapan layar-
RADARLEBONG.ID- Starbucks menutup lebih dari 100 gerai di Amerika Utara dalam restrukturisasi senilai $1 miliar untuk mengatasi penurunan penjualan, memperkuat kinerja keuangan, dan fokus pada pengalaman pelanggan di gerai yang tersisa.
Penutupan Gerai yang Tidak Menguntungkan
Starbucks mengumumkan rencana restrukturisasi besar-besaran senilai $1 miliar yang mencakup penutupan gerai yang dinilai tidak menguntungkan di Amerika Utara.
Di bawah kepemimpinan CEO Brian Nichol, perusahaan kopi global ini menargetkan untuk menutup lebih dari 100 gerai dari total lebih dari 11.400 gerai yang beroperasi di kawasan tersebut.
BACA JUGA:Castrol Merilis Oli Khusus Moge di Indonesia
Langkah ini difokuskan pada lokasi-lokasi yang tidak mampu menciptakan lingkungan fisik sesuai dengan ekspektasi pelanggan atau mengalami kinerja keuangan yang lemah. Penutupan ini menjadi bagian dari strategi penghematan biaya yang lebih luas yang ditujukan untuk memperkuat posisi Starbucks di tengah persaingan pasar yang semakin ketat.
Dampak Pemutusan Hubungan Kerja
Sebagai bagian dari upaya restrukturisasi, Starbucks akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 900 karyawan non-retail. Perusahaan mengalokasikan sekitar $150 juta untuk biaya pemisahan karyawan ini.
Meskipun langkah ini berdampak pada ratusan pekerja, Nichol menegaskan bahwa perubahan tersebut diperlukan untuk memperkuat fondasi perusahaan dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik bagi karyawan yang tetap bertahan.
Fokus pada Penghematan Biaya
Rencana restrukturisasi ini diproyeksikan menelan biaya sekitar $850 juta untuk penutupan gerai dan disertai dengan investasi tambahan sebesar $500 juta yang ditujukan untuk meningkatkan jam kerja karyawan serta efisiensi operasional di kafe yang masih beroperasi.
Starbucks menekankan bahwa fokus mereka adalah meningkatkan pengalaman pelanggan di dalam gerai, bukan pada pembukaan gerai baru. Strategi ini mencerminkan upaya perusahaan untuk memperkuat basis operasional dan menghadapi tantangan pasar yang terus berubah.
Penurunan Penjualan dan Persaingan Pasar
Selama enam kuartal terakhir, Starbucks mengalami penurunan penjualan yang signifikan. Kondisi ini dipicu oleh meningkatnya persaingan dari merek kopi lain serta konsumen yang semakin berhati-hati dalam pengeluaran di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: