Turki hingga Afghanistan: Kilas Balik Larangan Hijab di Negara Muslim Sepanjang Sejarah

Turki hingga Afghanistan: Kilas Balik Larangan Hijab di Negara Muslim Sepanjang Sejarah

Apakah Tajikistan satu-satunya negara Muslim yang melarang hijab?-foto : tangkapan layar-

3. Uzbekistan: Pada tahun 2019, Uzbekistan mengikuti jejak Kazakhstan dengan melarang penggunaan pakaian yang menutupi wajah di tempat-tempat umum.

Kebijakan ini juga menuai kritik dari kelompok-kelompok hak asasi manusia.

Namun, seperti Kazakhstan, Uzbekistan kemudian melonggarkan aturannya. Hijab kini diperbolehkan di tempat-tempat umum, namun dengan ketentuan tidak menutupi wajah dan tidak dikenakan di sekolah-sekolah.

4. Kirgizstan: Pada tahun 2017, Kirgizstan melarang penggunaan pakaian yang menutupi wajah di tempat-tempat umum, termasuk hijab.

Kebijakan ini diberlakukan setelah serangkaian serangan bom di negara tersebut.

Namun, beberapa tahun kemudian, Kirgizstan mencabut larangan tersebut dan kembali mengizinkan penggunaan hijab di tempat-tempat umum.

5. Afghanistan: Di bawah pemerintahan Taliban, penggunaan hijab diwajibkan bagi perempuan.

Namun, setelah Taliban digulingkan pada tahun 2001, banyak perempuan Afghanistan memilih untuk tidak mengenakan hijab.

Ketika Taliban kembali berkuasa pada tahun 2021, mereka tidak langsung memberlakukan aturan wajib hijab.

Namun, dalam beberapa bulan terakhir, Taliban mulai meningkatkan pembatasan terhadap perempuan, termasuk mewajibkan penggunaan hijab di tempat-tempat umum.

Penting untuk dicatat bahwa situasi dan kebijakan di negara-negara tersebut dapat berubah seiring waktu. Oleh karena itu, informasi yang diberikan di atas mungkin tidak selalu akurat.

Untuk informasi terbaru dan terpercaya, mohon merujuk kepada sumber-sumber berita dan organisasi terpercaya yang fokus pada isu-isu di negara-negara tersebut.

Larangan penggunaan hijab di beberapa negara Muslim merupakan realitas yang kompleks dengan berbagai faktor yang mendasarinya, seperti politik, budaya, dan keamanan.

Penting untuk memahami konteks dan sejarah di balik kebijakan-kebijakan tersebut agar dapat mengambil sikap yang tepat dan berimbang.(*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: