Nasib Generasi Sandwich di Indonesia, Terjebak Beban Finansial dan Emosional
Nasib Generasi Sandwich di Indonesia, Terjebak Beban Finansial dan Emosional--Ilustrasi
RADARLEBONG.ID - Di tengah gempuran tuntutan hidup dan gaya hidup modern, banyak orang di Indonesia terjebak dalam situasi yang disebut sebagai "generasi sandwich".
Fenomena ini menggambarkan kondisi di mana seseorang memiliki tanggung jawab finansial dan emosional terhadap dua generasi sekaligus, yaitu generasi pasangan dan anak-anak, serta generasi orang tua dan keluarga besar lainnya.
Tingginya Rasio Ketergantungan di Indonesia
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2022 menunjukkan bahwa rasio ketergantungan penduduk Indonesia terhadap masyarakat usia produktif sangat tinggi, mencapai 44,67%.
Artinya, setiap 100 orang usia produktif harus menanggung kebutuhan 45 orang lainnya.
Hal ini mengindikasikan bahwa banyak orang yang bergantung pada orang lain yang masih produktif secara finansial.
BACA JUGA:Jarang Diketahui! 7 Manfaat Luar Biasa Sabut Kelapa
Dampak Negatif Fenomena Generasi Sandwich
Fenomena generasi sandwich tidak hanya menimbulkan beban finansial yang berat bagi individu yang terlibat, tetapi juga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Idealnya, seseorang hanya perlu menanggung kebutuhan dirinya sendiri.
Namun, dengan adanya fenomena ini, tanggung jawab finansial menjadi jauh lebih besar, sehingga dapat menyebabkan stres, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya.
Selain itu, generasi sandwich juga terjebak dalam siklus "hidup untuk bekerja" dan tidak memiliki waktu untuk menikmati hidup secara maksimal.
Hal ini dapat berdampak negatif pada kualitas hidup dan hubungan keluarga.
BACA JUGA:Tips Menabung dan Mengelola Keuangan untuk Wujudkan Mimpi Punya Rumah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: