Cerita Rakyat 'Jabolan' , Penjahat Berdarah Dingin yang Konon Suka Menculik Anak-Anak dari Lebong

Cerita Rakyat 'Jabolan' , Penjahat Berdarah Dingin yang Konon Suka Menculik Anak-Anak dari Lebong

--

BACA JUGA:Sosok Harimau 'NIK, STABIK' Bagi Orang Rejang Bengkulu

Nampaknya kepercayaan orang-orang Belanda zaman Hindia Belanda pada saat itu mengambil inti sari kehidupan masyarakat Redjang sebelumnya.

Meskipun sudah menganut agama, khususnya Islam.

Tetapi sebagian masyarakat masih tetap percaya dengan mistik. Kemungkinan kepercayaan itu berasal dari asal muasal orang Rejang pada masa kejayaan Ajai-Ajai Pemimpin suatu kelompok masyarakat di Redjang dan masa Bikau. 

Diperkirakan cerita tentang sosok misterius Jabolan berasal dari kepercayaan tersebut.

BACA JUGA:Bukan Hanya Story! Ini Asal Usul Bukit Sarang Macan Provinsi Bengkulu

Tugasnya adalah mencari kepala manusia. Tentu dilakukan dengan cara tersembunyi dan menyembunyikan prihal tentang dirinya.

Masyarakat Rejang di Lebong yang mayoritas penduduknya bermata pencarian dari sektor pertanian dan perkebunan.

Biasanya sepanjang hari berada di sawah, kebun atau di ladang. Bahkan, banyak dari keluarga orang Rejang itu sampai sebulan lebih berada di kebun atau sawah mereka.

Dengan demikian anak-anak mereka ditinggalkan di kampung atau disebut dengan dusun. Biasanya para orangtua selalu menasehati anak-anak mereka, agar hati-hati.

Terutama jangan pergi ke pinggir hutan sendirian atau ke tempat yang sunyi secara sendirian. Biasanya nasihat itu ditambahkan menyebut nama Jabolan sebagai sosok orang yang sangat ditakuti.

Menurut ceritanya, pola kerja Jabolan nyaris sama dengan harimau yang mengintip mangsanya di tengah hutan.

Jabolan selalu mengintip orang dari hutan-hutan di sekitar kampung hingga bertemu dengan anak-anak.

Walaupun cerita Jabolan begitu populer sampai-sampai sekarang orangtua yang menyebut atau menjuluki anak-anak dan remaja yang nakal, juga dengan sebutan Jabolan.

Konon cerita pada zaman dahulu jika aksi Jabolan itu tidak pernah tertangkap oleh masyarakat atau penegak hukum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: