WOWW! Perputaran Uang Selama Pekan Raya HUT Kabupaten Bengkulu Utara Tembus Rp10 M

BENGKULU UTARA, RADARLEBONG.ID - Dalam acara memperingati Hari Jadi Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Bengkulu Utara yang ke 47 tahun sungguh sangat meriah.

Minggu (8/10), Malam puncak hut tersebut dihadiri oleh Bupati Bengkulu Utara Ir. H. Mian dan didampingi Wakil Bupati Bengkulu Utara Arie Septia Adinata, SE, Sekretaris Daerah Fitriansyah, Ketua DPRD Kabupaten Bengkulu Utara Sonti Bakara, SH dan OPD, FKPD serta para tamu undangan.

Menariknya, pada malam puncak tersebut, Bupati BU Ir Mi'an mengklaim perputaran uang selama pekan raya mencapai Rp10 Miliar.

"Terima Kasih terhadap masyarakat Bengkulu Utara yang telah mendukung suksesnya roda pemerintahan dan kemajuan Kabupaten Bengkulu Utara selama hampir dua periode ini.

BACA JUGA:Tabligh Akbar Kumandang Bersholawat Mengema di Bengkulu Utara

Alhasil, pada malam puncak ini perputaran uang mencapai miliaran rupiah. Ini membuktikan, tingkat kesejahteraan masyarakat BU dinilai mengalami peningkatan," ujarnya

Ia pun membeberkan, capaian perputaran uang selama pekan raya ini, tercatat oleh pihak Dinas Perdagangan bahwa putaran uang hampir sepekan ini 10 milyar.

” Dengan semangatnya masyarakat Bengkulu Utara untuk memeriahkan hut kota arga makmur ini putaran uang sungguh deras hingga mencapai puluhan miliar," jelas Mian.

Namun menariknya, klaim perputaran uang oleh bupati ini bertolak belakang dengan pengakuan para pedagang yang menjajakan dagangannya selama pekan raya.

BACA JUGA:Kukuhkan APDESI 2023-2028, Bupati Bengkulu Utara Beri Pesan Penting

Yang mana, para pedagang yang tak jauh dari lokasi puncak Perayaan HUT mengaku pekan raya tahun ini tergolong sepi, sebab dilihat dari pembelanjaan saja kurang laris.

"Bagaimana orang mau berkunjung hadiri perayaan hut mau berangkat saja jalan pada rusak, selain itu harga kebutuhan pokok kian hari semakin naik contoh beras kini harga 25 ribu.

Dari sini saja sudah bisa ditebak, bagaimana perputaran uang.

Ia pun meyakini rendahnya daya beli masyarakat ini dikarenakan tingginya harga bahan pokok yang mempengaruhi masyarakat untuk berbelanja," singkat pedagang yang namanya enggan untuk disebutkan.(aer)

Sumber: