Hamas: Sejarah, Ideologi, dan Konflik Terkini

Hamas: Sejarah, Ideologi, dan Konflik Terkini

Hamas Sejarah, Ideologi, dan Konflik Terkini--

RADARLEBONG.ID - Hamas, singkatan dari Harakat al-Muqawama al-Islamiyya (Gerakan Perlawanan Islam), adalah kelompok politik dan militer yang muncul di wilayah Palestina.

Organisasi ini didirikan pada tanggal 14 Desember 1987, selama Intifada Pertama atau Pemberontakan Batu, yang merupakan gelombang protes dan perlawanan rakyat Palestina terhadap pendudukan Israel di Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur.

Intifada Pertama menjadi latar belakang penting bagi lahirnya Hamas. Selama periode ini, masyarakat Palestina berjuang untuk mendapatkan hak-hak dasar mereka dan mengakhiri pendudukan Israel. Hamas muncul sebagai kelompok Islamis yang aktif secara sosial, ekonomi, dan politik dalam upaya untuk memerdekakan Palestina.

Pendirian Hamas dilakukan oleh sekelompok aktivis Islam Palestina yang termasuk Sheikh Ahmed Yassin, seorang pemimpin agama yang kuat. Mereka memandang konflik dengan Israel sebagai konflik antara Islam dan Zionisme, dan mereka menganjurkan pendirian negara Palestina berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam.

Hamas memiliki struktur yang terorganisir, dengan sayap politik dan sayap militer yang terkait erat. Sayap militer mereka, yang dikenal sebagai Brigades Izz ad-Din al-Qassam, terlibat dalam serangkaian tindakan perlawanan bersenjata terhadap Israel.

Pemilihan 2006 salah satu momen signifikan dalam sejarah Hamas adalah kemenangan mereka dalam pemilihan legislatif Palestina pada tahun 2006.

Ini membuat mereka mendominasi pemerintahan di Jalur Gaza, sementara Fatah, partai rival, mempertahankan kendali di Tepi Barat. Kemenangan ini menciptakan ketegangan politik yang berkepanjangan antara kedua kelompok tersebut.

Hamas telah terlibat dalam berbagai konflik bersenjata dengan Israel, termasuk serangan roket dari Gaza ke wilayah Israel, serta serangan udara dan operasi militer Israel di Gaza. Konflik ini telah mengakibatkan kerugian besar di kedua sisi konflik, serta dampak kemanusiaan yang serius di wilayah tersebut.

Sejak pendiriannya, Hamas telah mengalami perubahan dalam respons terhadap situasi politik dan konflik di Timur Tengah. Seiring berjalannya waktu, mereka telah terlibat dalam upaya-upaya perdamaian dan negosiasi dengan Israel, meskipun dengan tantangan besar yang terkait dengan perbedaan ideologi dan pandangan politik antara Hamas dan Israel.

Ideologi Hamas

Hamas, atau Harakat al-Muqawama al-Islamiyya (Gerakan Perlawanan Islam), adalah organisasi yang mendasarkan ideologinya pada Islam dan nasionalisme Palestina. Ideologi ini telah membentuk dasar pemikiran dan tindakan Hamas sejak pendiriannya pada tahun 1987.

1. Islam: Salah satu pilar utama ideologi Hamas adalah Islam, yang berarti bahwa mereka memandang Islam sebagai panduan utama dalam kehidupan masyarakat dan politik. Hamas menekankan pentingnya menerapkan syariah atau hukum Islam dalam seluruh aspek kehidupan Palestina. Mereka memandang konflik dengan Israel sebagai perjuangan jihad Islam untuk memerdekakan tanah Palestina.

2. Pendirian Negara Palestina: Hamas mendukung pendirian negara Palestina yang merdeka dan berdaulat di wilayah yang saat ini diduduki oleh Israel, termasuk Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur. Mereka menegaskan hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri dan berdirinya negara Palestina berdasarkan prinsip-prinsip Islam.

3. Penolakan Terhadap Pengakuan Israel: Salah satu perbedaan utama antara Hamas dan Israel adalah bahwa Hamas secara tegas menolak pengakuan eksistensi Israel sebagai negara yang sah. Mereka menganggap wilayah yang sekarang menjadi Israel sebagai tanah yang sah milik Palestina dan menolak berunding atau menjalin perdamaian dengan Israel sebelum pendirian negara Palestina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: