Hamas: Sejarah, Ideologi, dan Konflik Terkini
Hamas Sejarah, Ideologi, dan Konflik Terkini--
4. Perjuangan Bersenjata: Sebagai bagian dari ideologi perlawanan, Hamas memiliki sayap militer yang kuat, yaitu Brigades Izz ad-Din al-Qassam. Mereka telah terlibat dalam serangkaian serangan dan tindakan terorisme terhadap Israel, termasuk serangan roket, serangan bom bunuh diri, dan operasi militer. Hamas melihat perjuangan bersenjata sebagai cara utama untuk melawan pendudukan Israel dan mencapai tujuan mereka.
5. Politik Sosial: Selain aspek militer dan politik, Hamas juga berperan dalam bidang sosial dan amal. Mereka telah memberikan layanan sosial seperti rumah sakit, sekolah, dan bantuan keuangan kepada masyarakat Palestina di Jalur Gaza. Ini telah membantu mereka mendapatkan dukungan dari sebagian besar masyarakat yang merasa terpinggirkan.
6. Pemilihan dan Pemerintahan: Salah satu aspek yang menarik adalah bahwa Hamas, selain sebagai kelompok perlawanan, juga terlibat dalam politik. Mereka memenangkan pemilihan legislatif Palestina pada tahun 2006 dan menguasai Gaza sejak saat itu. Ini menciptakan dinamika politik yang kompleks antara Hamas dan Fatah, partai rival yang menguasai Tepi Barat.
Paham ideologi Hamas adalah faktor penting dalam pemahaman konflik Israel-Palestina dan dinamika politik di Timur Tengah. Ideologi ini mencerminkan pandangan yang kuat tentang agama, nasionalisme, dan perjuangan yang telah memengaruhi perjalanan sejarah di wilayah tersebut. Memahami ideologi Hamas adalah kunci untuk memahami peran dan tindakan mereka dalam konteks konflik yang berlarut-larut ini.
Perkembangan Terkini Hamas
Pada tanggal 7 Oktober 2023, Hamas meluncurkan serangan besar-besaran terhadap Israel, termasuk serangan roket dan serangan siber. Serangan ini memuncak dalam konteks ketegangan yang telah berlangsung sebelumnya antara Hamas dan Israel.
Hamas meluncurkan lebih dari 1.000 roket ke Israel dalam beberapa hari pertama konflik ini. Roket-roket tersebut menghantam berbagai wilayah di Israel, termasuk Tel Aviv, Jerusalem, dan Beersheba. Serangan ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk sengketa tentang status Yerusalem, penggusuran warga Palestina di Sheikh Jarrah, dan pembatasan akses ke Masjid Al-Aqsa.
Hamas juga melancarkan serangan siber terhadap Israel, termasuk serangan terhadap situs web pemerintah dan perusahaan swasta. Serangan siber ini menambah kompleksitas konflik dan memperpanjang dampaknya ke dunia maya.
Sebagai respons terhadap serangan Hamas, Israel membalas dengan serangan udara ke Jalur Gaza. Serangan udara ini ditujukan untuk menargetkan infrastruktur Hamas, termasuk rumah sakit, sekolah, dan kantor militer. Selain itu, Israel juga mengerahkan pasukan darat ke Jalur Gaza untuk pertama kalinya sejak perang pada tahun 2014.
Hingga tanggal 8 Oktober 2023, konflik tersebut telah menelan korban jiwa yang signifikan. Setidaknya 250 orang telah tewas dalam konflik ini, dengan rincian 120 warga Palestina dan 130 warga Israel. Jumlah korban ini mencakup orang-orang yang tewas akibat serangan roket, serangan udara, dan operasi darat.
Perkembangan ini menunjukkan bahwa konflik antara Hamas dan Israel tetap menjadi isu yang sangat meresahkan dan membutuhkan upaya nyata untuk mencapai gencatan senjata dan perdamaian jangka panjang. Konflik tersebut terus berdampak pada kehidupan rakyat Palestina dan Israel serta memengaruhi dinamika politik dan keamanan di Timur Tengah. Kami akan terus memantau perkembangan selanjutnya dalam konflik ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: