Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso, Kasus Kriminal dalam Cangkir Kopi yang Mengguncang

BACA JUGA:Cara Membeli dan Menggunakan E-Meterai untuk Pendaftaran CPNS dan PPPK 2023

Pemeriksaan forensik awal menghasilkan temuan mengejutkan: tidak ada tanda sianida dalam darah Mirna. Namun, setelah beberapa hari, sejumlah sangat kecil sianida ditemukan, meskipun dalam jumlah yang ilmiahnya tidak cukup untuk menyebabkan kematian.

Jessica Wongso ditangkap berdasarkan bukti CCTV yang memperlihatkan dirinya tiba lebih awal dan memesan kopi untuk dirinya sendiri.

Gelas kopinya tidak terlihat dalam rekaman, menimbulkan kecurigaan bahwa dia mungkin mencampur sianida sebelum Mirna tiba. Meskipun Jessica terus bersikeras bahwa dia tidak bersalah, bukti tampaknya menunjukkan sebaliknya.

Pertempuran di Ruang Sidang

Proses persidangan Jessica menjadi puncak dramatisasi kasus ini. Dia mendatangkan Otto Hasibuan, seorang pengacara terkenal, sebagai pembela.

Tim jaksa penuntutnya bersikeras membuktikan Jessica bersalah dengan segala cara. Selama persidangan, fakta-fakta penting mulai terungkap.

BACA JUGA:Siap-siap Terkejut! 5 Minuman Ini Membuat Sistem Kekebalan Tubuh Anda Berteriak Terima Kasih!

Pertanyaan besar muncul ketika otopsi Mirna dilakukan tanpa autopsi tubuhnya. Sampel yang diambil dari cairan perutnya menjadi dasar untuk menentukan penyebab kematian.

Pembela Jessica menyoroti bahwa jumlah sianida yang ditemukan sangat kecil, tidak memadai untuk membunuh. Namun, hasil persidangan menunjukkan bahwa Jessica harus dihukum karena pembunuhan tingkat pertama terhadap sahabatnya.

Perangkat Kasus yang Rumit

Kasus ini semakin rumit ketika seorang ahli patologi dari Australia dipanggil sebagai saksi ahli, tetapi upaya untuk mencegah kepulangannya ke Australia mengundang pertanyaan serius.

Meskipun semua tanda menunjukkan perangkap, ada yang percaya bahwa ada permainan kekuatan yang lebih besar di balik kasus ini, menjebak Jessica dalam situasi yang sulit.

Hukuman yang Tak Terlupakan

Jessica Wongso kini menjalani hukuman 20 tahun penjara. Meskipun dia terus mengajukan banding untuk dibebaskan, upayanya selalu ditolak oleh pengadilan.

Sumber: