Kasus Stunting Tahun 2022 di Bengkulu Utara Naik 2,1 Persen

Kasus Stunting Tahun 2022 di Bengkulu Utara Naik 2,1 Persen

Kasus stunting tahun 2022 di Kabupaten Bengkulu Utara naik 2,1 persen.--

BENGKULU UTARA, RADARLEBONG.ID - Stunting masih menjadi masalah yang perlu diprioritaskan oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara (BU). Berdasarkan data status survei gizi, angka Stunting tahun 2022 lalu berada di angka 22,8 persen. 

Angka ini mengalami kenaikan 2,10 persen dari persentase tahun 2021 yakni 20,7 persen.

Hal tersebut terungkap dalam Diseminasi Audit Kasus Sunting (AKS) Semester 1, di ruang Command Center BU. Senin (21/8). Giat ini dihadiri, Kepala BKKBN BU, Bappelitbangda BU, TP PKK BU, serta Camat, kades, Kepala Puskesmas di Lima kecamatan, Narasumber dan para tamu undangan. 

Asisten I Setdakab BU Rahmat Hidayat S.STP, M.Si mengatakan bahwa, kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi resiko penyebab terjadinya kasus stunting dan upaya pencegahannya. Sehingga, angka yang dihasilkan benar dan dapat menjadi bahan rencana kedepan.

Karena angka stunting kita mengalami kenaikan sebesar 2 persen lebih.

BACA JUGA:Stunting di Lebong Tinggi, Sekda Geram Jangan Kebanyakan Rapat

BACA JUGA:Semangat Luar Biasa Para Perempuan Inspirator dalam Mencegah Stunting

“Audit kasus stunting ini juga merupakan kegiatan prioritas pada Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting," ujarnya.

Ia juga menambahkan, dalam upaya percepatan penurunan stunting tersebut, dilakukan pendekatan pencegahan lahirnya balita stunting melalui pendampingan keluarga berisiko stunting.

Salah satunya dengan kegiatan audit kasus stunting ini, ada 64 indikator yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat yang harus ditandatangani oleh pemerintah daerah. Sehingga jumlah permasalahan stunting di sejumlah daerah dapat dikurangi.

Lebih jauh dibeberkannya, dari hasil audit tersebut berdasarkan dari sampel 5 kecamatan lokus stunting di Kabupaten BU yakni Arma Jaya, TAP, Lais, Hulu Palik dan Arga Makmur  yang diserahkan kepada tim pakar yang terdiri dari audit stunting ibu hamil, audit stunting ibu menyusui, audit stunting calon pengantin, dan audit anak stunting.

BACA JUGA:Keroyokan & Pendataan Keluarga Percepat Penurunan Prevalensi Stunting

BACA JUGA:Kepala BKKBN Ajak Keluarga Cegah Stunting Melalui Refocusing Keuangan Rumah Tangga

Hasil tersebut akan disampaikan ke seluruh OPD terkait agar upaya penurunan angka stunting segera disusun untuk pelaksanaan kedepan sehingga angka kasus stunting dapat ditekan sesuai target dan harapan pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: