Pilu!! Belum Setahun, Anak di Bengkulu Utara yang Jadi Korban Kekerasan Sudah Segini
ilustrasi -pixabay-
BENGKULU UTARA,RADARLEBONG.ID - Pilu,, belum setahun atau rentang 5 bulan dari Januari hingga Mei 2023, angka kekerasan terhadap anak cukup menonjol.
Tercatat, 49 korban kekerasan anak dengan rincian 8 kasus pencabulan, 4 kasus persetubuhan, 1 kasus perdagangan wanita, 1 kasus kekerasan fisik terhadap anak dan 1 kasus yang paling menonjol yakni kasus sodomi anak yang memakan korban hingga 35 orang anak
Jumlah tersebut dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Bengkulu Utara (BU) dengan total 15 kasus kekerasan perempuan dan anak. Hal ini disampaikan oleh Kepala DPPPA Kabupaten BU, Solita Meida.
"Kasus kekerasan perempuan dan anak tercatat mulai Januari hingga Mei ada 15 kasus dengan total korban 49 orang yang didominasi anak-anak yang menjadi korban,"ujarnya.
BACA JUGA:Miris!! Jumlah Kasus Kekerasan Anak Dibawah Umur di Lebong Belum Setahun Mencengangkan
BACA JUGA:PILU, Tren Peningkatan Kekerasan Anak & Perempuan di Lebong, DP3APPKB Lebong Siasati dengan Langkah Ini
Solita pun menambahkan, bahwa angka kasus kekerasan perempuan dan anak ini mengalami peningkatan, jika dibandingkan dengan kasus di tahun sebelumnya yakni tahun 2022 yang hanya terdapat 29 kasus dengan total 29 korban.
"Hingga Mei ini saja sudah ada 15 kasus. Di Tahun 2022 lalu hanya ada 29 kasus. Kemungkinan kasus kekerasan Perempuan dan anak tahun ini meningkat bila dibandingkan dengan tahun lalu,"ungkapnya.
Lebih jauh ditambahkannya, terkait dengan jumlah kasus kekerasan perempuan dan anak yang memang didominasi oleh anak-anak ini.
Dikarenakan adanya 1 kasus yang membuat heboh yakni kasus sodomi dengan menelan korban hingga 35 anak. Pihaknya telah berupaya dengan gencar melakukan sosialisasi serta pendampingan ke desa-desa agar bisa menekan angka kekerasan pada perempuan dan anak.
BACA JUGA:Pilu, Kekerasan yang Menimpa Anak di Lebong Masih Terjadi
BACA JUGA:Mensos Risma Berkunjung Ke Rumah Korban Kekerasan Seksual Oknum Guru,Di Dampingi Bupati
Pendampingan ini juga lanjut Solita, bukan hanya pihaknya saja akan tetapi juga melibatkan stakeholder terkait lainnya, seperti pihak Kepolisian, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan hingga psikolog.
"Dengan adanya 1 kasus yang sangat menonjol kemarin, yakni kasus sodomi. Kita telah melakukan berbagai upaya dalam menekan angka kekerasan pada perempuan dan anak kembali terjadi.
Salah satunya dengan melakukan sosialisasi dan pendampingan ke tengah masyarakat dengan melibatkan stakeholder terkait,"pungkasnya.(aer)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: