Dampak Hujan Badai, Atap Rumah Melayang, Pohon Roboh, Hingga Mendatangkan Korban Jiwa

Dampak Hujan Badai,  Atap Rumah Melayang, Pohon Roboh, Hingga Mendatangkan Korban Jiwa

Dampak Hujan Badai, Atap Rumah Melayang, Pohon Roboh, Hingga Mendatangkan Korban Jiwa -foto: istimewa Internet-

RADARLEBONG.ID- Dampak hujan disertai angin kencang pada Senin 8 Mei 2023 kemarin, mengakibatkan pohon tumbang, merusak atap rumah warga Kota Bengkulu, dan bahkan memakan korban jiwa.

Berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu, dampak cuaca ekstrem ini, terdapat 15 atap rumah warga terbang, 4 titik pohon tumbang yang berada di ruas jalan Kota Bengkulu, dan 2 orang meninggal tertimpa pohon.

Tim BPBD Kota Bengkulu juga, bersama OPD lainnya sudah mengevakuasi pohon tumbang yang menutupi jalan di Kota Bengkulu. Adapun kondisi mutahir saat ini jalan sudah kembali normal.

Disamping itu, hingga saat ini tim BPBD Kota Bengkulu masih mendata masyarakat yang terdampak cuaca ekstrem hujan disertai angin kencang tersebut.

BACA JUGA:Mensos Risma Berkunjung Ke Rumah Korban Kekerasan Seksual Oknum Guru,Di Dampingi Bupati

BACA JUGA:Ajang OSN Tingkat Kabupaten Diikuti 139 Pelajar SD Lebong

Kepala BPBD Kota Bengkulu mengatakan, diharapkan kepada masyarakat selalu berhati-hati disaat bepergian.

Apabila terjadi cuaca ekstrem angin kencang yang terjadi pada hari kemaren, agar berhenti sementara di tempat yang aman dan jauh dari pepohonan. Sehingga hal-hal yang tidak di inginkan bisa dihindari.

BPBD Kota Bengkulu juga akan memberikan bantuan bagi warga yang terdampak.

Bantuan tersebut berupa 5 hingga 10 keping seng untuk warga yang benar-benar membutuhkan.

BACA JUGA:Perkara Suap APBD, 5 Eks Anggota Dewan Jambi Gunakan Rompi Orange KPK

BACA JUGA:Ternyata Cermin Tidak Boleh Asal Pasang Lur, Khususnya di Kamar Tidur, Desainer Beri Penjelasannya


Sedangkan bagi warga yang bisa memperbaiki sendiri, silahkan diperbaiki. Karena kita menyiapkan bantuan ini kepada warga yang benar membutuhkan, yang atap rumahnya tidak bisa digunakan lagi. Karena stok yang kita miliki juga terbatas.

Jangan sampai rumah warga yang atapnya terbang dampak dari angin kencang ini, tidak dapat ditunggu atau dihuni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: