Mengenal Sajian Tradisional Lemang
Sajian tradisional lemang dan tapai.-foto dokumentasi-
RADARLEBONG.ID - Soal kuliner di Provinsi Bengkulu mungkin tak akan habis untuk dikupas. Terlebih, Provinsi Bengkulu memiliki penjual berbagai kuliner khas seperti pendap, lempuk, perut punai, bagar hiu, atau kuliner lainnya yang memiliki ciri khusus.
Nah, salahsatu yang masih abadi hingga sekarang yakni Lemang.
Siapa yang tak tahu akan makanan yang dimasak dalam sepotong bambu ini yang ternyata telah menjadi sajian legenda sejak lama.
Makanan inipun tetap bersaing dengan kuliner modern lainnya.
BACA JUGA:Rekomendasi Aneka Kue Kering Favorit Hari Raya Idul Fitri: Mana yang Paling Kamu Suka?
BACA JUGA:Demi Kesehatan, Lebih Baik Pelototi Tanggal Kadaluarsa Produk
Buktinya, penjaja lemang masih dapat ditemui di sekitaraan wilayah Provinsi Bengkulu , termasuk di Kabupaten Lebong yang masih ada penjaja lemang yang berjualan di kawan pasar takjil Ramadhan.
Satu hal yang membuat Lemang ini melegenda adalah tapai. Keduanya memang tak bisa dipisahkan ketika akan menikmati potongan lemang. tapai biasanya dijadikan sebagai cocolan atau langsung disiram di atas lemang.
Tentu saja, keduanya pun dijual terpisah.
Biasanya, satu batang lemang dihargai kisaran Rp 40 hingga Rp 50 ribu, sedangkan tapai dijual seharga Rp 5 ribi per bungkus.
Nah, sedikit informasi akan bahan dasar dalam pembuatan kue tradisional ini. Proses memasak lemang cukup unik. Beras ketan putih dikukus dalam potonga bambu berukuran sedang yang sebelumnya dilapisi daun pisang.
Proses ini juga menggunakan bumbu lain sehingga lemang memiliki rasa yang khas.
Setelah diisi ke dalam bambu, beras lalu dipanggang di atas bara api hingga matang.
Sementara untuk tapai, melalui proses fermentasi selama 2 hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: