Tempo 2 Bulan, 10 Kasus DBD di Lebong

Tempo 2 Bulan, 10 Kasus DBD di Lebong

Dinkes Lebong mendata sudah 15 kasus DBD jangkit warga Lebong.-foto dokumentasi-

LEBONG, RADARLEBONG.ID -Kurun waktu tempo 2 bulan dari Januari dan Februari 2023.

Serangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Lebong, kembali mengganas. 

Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebong sudah mencatat ada sebayak 10 kasus DBD, yang menyerang masyarakat.

Hal ini diakui oleh Kepala Dinkes Lebong, Rachman, SKM melalui Kabid Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Febria Mandeka, SKM.

BACA JUGA:Waspada, Januari Diprediksi Puncak Kasus DBD di Lebong

BACA JUGA:Kasus DBD di Bengkulu Utara Tahun 2022 Naik 150 Persen , Ini Gegaranya

"10 kasus DBD yang tercatat ini sesuai yang dilaporkan 6 Puskesmas di Kabupaten Lebong," kata Feb sapaan akrabnya.

Ia pun menjelaskan, adapun sebaran 10 kasus DBD ini diantaranya, 1 kasus di Kecamatan Amen, 2 kasus Lebong Tengah,

2 kasus Lebong Utara, 1 kasus Uram Jaya, 2 kasus Lebong Sakti, serta 2 kasus Lebong Selatan. Seluruh kasus DBD ini, telah ditindak lanjuti dan tidak ditemukan adanya kasus meninggal dunia, akibat terserang DBD.

"Alhamdulillah, semua pasien sudah sembuh dan tidak ada yang meninggal dunia. Bahkan semua wilayah kasus sudah ditindak lanjuti Tim P2P untuk dilakukan fongging (pengasapan,red)," bebernya.

BACA JUGA:DBD Nihil, Warga Mulai Sadar Arti Kebersihan Lingkungan

BACA JUGA:Selain DBD, Waspada Diare di Musim Penghujan

Lebih jauh ia membeberkan, untuk tahun 2022 lalu tercatat ada sebanyak 124 kasus DBD yang menyerang masyarakat. Bahkan, 2 kasus dilaporkan meninggal dunia lantaran lamban mendapatkan penanganan.

"2 kasus meninggal dunia tahun lalu karena tidak dilaporakan, sehingga korban tidak sempat diberikan penanganan," terangnya.

Untuk itu, dalam mengantisipasi DBD yang terus mengganas ini, ia pun menyampaikan bahwa timbulnya DBD ini, imbas dari cuaca ekstrem yang terus terjadi di wilayah Kabupaten Lebong.

Terlebih, dengan tingkat mobilisasi yang tinggi atau daerah yang padat penduduk.

Mengingat saat ini curah hujan tinggi yang terus melanda wilayah Lebong, maka diharapkan adanya kerjasama seluruh masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dalam upaya mencegah perkembangan nyamuk Aedes Aegypti.

"Langkah pencegahan paling efektif dilakukan yakni dengan tetap menjaga pola hidup sehat dan bersih. Dan diharapkan masyarakat bisa terus menjaga kebersihan lingkungan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: