Waspada, Januari Diprediksi Puncak Kasus DBD di Lebong

Waspada, Januari Diprediksi Puncak Kasus DBD di Lebong

Fogging: Tempo 1 tahun, terdapat 124 kasus DBD, dengan puncak kasus terjadi di Bulan Januari.-Foto Dokumentasi Radar Lebong-Radar Lebong

LEBONG, RADARLEBONG.ID - Awal tahun 2023, tepatnya Januari diprediksi puncak kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) akan terjadi di Lebong.

Menyusul pada tahun 2022 ini,  terdata 124 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menyerang masyarakat dalam Kabupaten Lebong dalam tempo 1 tahun.

124 kasus DBD ini tercatat pada bulan Januari sebanyak 16 kasus, Februari 9 kasus, Maret 9 kasus, April 14 kasus, Mei 7 kasus.

Juni 7 kasus, Juli 8 kasus, Agustus 10 kasus, September 14 kasus, Oktober 10 kasus, November 14 kasus, serta Desember 6 kasus.

BACA JUGA:Kasus DBD di Bengkulu Utara Tahun 2022 Naik 150 Persen , Ini Gegaranya

Dari data tersebut, terlihat puncak kasus DBD terjadi pada Bulan Januari, September dan November.

"Iya, berdasarkan laporan yang diterima dari 13 Puskesmas Januari hingga Desember 2022 ada 124 kasus DBD. Jumlah tersebut sudah termasuk 2 kasus meninggal dunia," kata Kepala Dinas Kesehatan Lebong Rachman SKM melalui Kabid P2P Febria Mandeka. SKM.

Meski demikian, lanjutnya, jumlah kasus DBD tersebut menurun bila dibanding jumlah kasus tahun 2021 sebanyak 150 kasus.

Untuk itu, pihaknya mengimbau serta mengajak seluruh masyarakat Lebong agar tetap peduli terhadap kebersihan lingkungan, sehingga bisa terhindar dari berbagai ancaman wabah penyakit.

BACA JUGA:Kasus DBD Melejit, Fogging Hanya Mampu 1 Kali

Terutama penyakit DBD yang merupakan jenis penyakit berbahaya dan bisa menyebabkan kematian.

"Kebersihan lingkungan merupakan hal terpenting yang harus diperhatikan agar bisa terhindar dari ancaman penyakit, baiak DBD maupun penyakit lainnya," imbuhnya.

Menurutnya, upaya paling efektif untuk melakukan pencegahan penyakit DBD, yakni dengan aktif menggalakan kegiatan PSN dengan membersihkan lingkungan dan 3M Plus.

Untuk itu, pihaknya mengimbau seluruh pemerintah desa dalam wilayah kerja Puskesmas Suka Raja untuk dapat mengajak masyarakat di desa masing-masing supaya aktif melaksanakan kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan.

"PSN dan 3M Plus adalah upaya efektif dalam mencegah penyakit DBD. Karena fogging tidak memutus mata rantai DBD, namun hanya membunuh nyamuk dewasa," demikian Febria Mandeka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: