Belum Satu Bulan, Bus DAMRI Bikin Sopir Travel di Lebong Meradang

Belum Satu Bulan, Bus DAMRI Bikin Sopir Travel di Lebong Meradang

Bus DAMRI yang baru dilaunching Pemkab Lebong sekitar satu bulan yang lalu ini mulai dikeluhkan sopir travel jurusan Lebong-Curup, Lebong-Bengkulu-foto : adrian roseple/radar lebong-redaksi

Sebelum ada Damri biasanya, saya mengangkut penumpang penuh atau  muatannya sebanyak 4 hingga 5 orang dengan ongkos Rp. 120 ribu langsung antar alamat.

Saya sendiri travel rute Lebong - Bengkulu. Bukan hanya rute Lebong-Bengkulu saja, yang kesulitan cari penumpang, namun travel rute Lebong-curup juga sulit dapatkan penumpang.

BACA JUGA:Gegara Pendarahan di Otak Hingga Sebabkan Sekda Mukomuko Meninggal Dunia, Polisi Sebut Murni Kelalaian Sopir

BACA JUGA:Ratusan Unit Kendaraan di Lebong Bayar Pajak, Terbanyak Roda Dua, Berikut Besarannya

Yang pastinya, semenjak ada Damri, kami jadi kesulitan mendapatkan penumpang dan efeknya untuk memenuhi

kebutuhan hidup jadi berkurang," ungkapnya yang biasa beroperasi mangkal di loket Pasar Muara Aman.

Menurutnya, kehadiran bus Damri itu dinilai tidak berpihak kepada masyarakat. Karena, pemerintah hanya

mementingkan kepentingan golongan tertentu semata serta telah mematikan usaha transportasi umum yang telah

BACA JUGA:Bengkulu Belum Bisa Terapkan Kendaraan Listrik

BACA JUGA:Program Pemutihan Pajak Kendaraan Terbukti 'Tokcer', Ribuan Kendaraan di Lebong Bayar Pajak

lama beroperasi di wilayah tersebut.

"Terlebih hadirnya bus DAMRI ini, juga banyak langganan kami yang memilih pada bus tersebut. Ya kalau begini

terus, bagaimana kami bisa menghidupi keluarga kami," keluhnya.

Senada juga, disampaikan oleh supir travel lainnya yang enggan disebutkan namanya.

Ia mengaku, sejak hadirnya bus damri saat ini untuk mencari dua sampai tiga penumpang sangatlah susah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: