Harga Sejumlah Bahan Pokok Jelang Nataru Mulai Meroket, Ini Penyebabnya

Harga Sejumlah Bahan Pokok Jelang Nataru Mulai Meroket, Ini Penyebabnya

ilustrasi-foto : jambi independent-

LEBONG, RADARLEBONG.ID - Sejumlah harga bahan pokok (bapok) terpantau di pasaran yang ada di Lebong meroket. Kenaikan telah terjadi hampir 3 pekan lamanya.

Beberapa bapok yang naik tersebut antara lain daging ayam, telur cabai merah, cabai rawit hingga daging sapi. 

Kepala Disperindagkop dan UKM Lebong, Mahmud Siam, SP, MM melalui Kabid Perdagangan, Arnaldi Sucipto, SP mengatakan dari hasil pendataan harga terdapat lima jenis bahan pokok makanan yang mengalami kenaikan. 

"Kenaikan sudah lebih dari sepekan ini," kata Arnaldi.

BACA JUGA:Sampah Usai HUT Lebong Meningkat 2 Kali Lipat

Adapun pantauan harga bapok saat ini yakni untuk daging ayam dari harga sebelum Rp 38 ribu naik menjadi 42 ribu per kilogram.

Telur dari harga Rp 28 ribu naik menjadi 29 ribu per kilogram, cabai merah dari harga Rp 30 ribu naik menjadi 35 ribu per kilogram,

cabai rawit dari harga Rp 34 naik menjadi 35 ribu per kilogram, serta daging sapi dari harga Rp 120 naik menjadi Rp 140 ribu. 

"Rata-rata kenaikan harga sekitar 3-5 persen, dan yang paling naik signifikan adalah harga daging," sampainya. 

BACA JUGA:Gawat, Bencana Alam Berpotensi Intai 794 Rumah Warga Lebong

Menurutnya, ada dua faktor penyebab yang membuat kenaikan harga tersebut, pertama karena bahan pokok bukan berasal dari komuditas lokal atau bukan dari hasil bumi Lebong, sehingga membuat biaya transportasi naik.

Kedua disebabkan karena pengaruh cuaca yang mengakibatkan jumlah bahan pangan menurun.

"Kita akui memang kedua faktor ini kerap menjadi pemicu terjadinya kenaikan harga bapokting, terutama pada ketersediaan barang yang memang banyak dari luar Lebong, " tetangnya. 

Dia menambahkan, untuk menjamin tidak adanya permainan harga ditingkat pedagang, pihaknya akan terus melakukan pengawasan dan pemantauan harga bahan pokok.

Apabila ada permainan harga, baik dari distributor maupun dari pedagang nanti akan kami panggil.

"Kami mengimbau para pedagang agar tidak melakukan penimbunan barang untuk menaikan harga, jika sampai itu terjadi dan kedapatan siapapun itu akan ditindak tegas," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: