Senator Riri Sampaikan Strategi Antisipasi Resesi di Bengkulu
Senator Muda Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief-foto dokumentasi-media center senator riri
BENGKULU, RADARLEBONG.ID - Presiden Joko Widodo atau akrab dipanggil Jokowi beberapa waktu yang lalu telah mengumumkan kepada publik dan mengimbau kepada seluruh aparatur negara untuk bersiap menghadapi ketidakpastian dan resesi ekonomi global, terutama pada tahun 2023 mendatang.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengatakan, upaya antisipasi dalam menghadapi ketidakpastian dan resesi ekonomi global ini harus dilakukan secara merata di seluruh daerah dengan menyiapkan berbagai strategi jitu.
"Perubahan iklim yang memicu berbagai bencana, naik turunnya tarif energi, perang Rusia-Ukraina yang belum kelar, pandemi covid-19 yang belum selesai, semua sudah meramalkan kalau tahun 2023 bakal terjadi resesi ekonomi. Bukan hanya negara luar, Indonesia dan seluruh daerah pun harus bersiap menghadapi ini," kata Hj Riri Damayanti John Latief, Kamis (27/10/2022).
Dewan Penasehat Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Bengkulu ini menjelaskan, kekhawatiran terbesar saat resesi ekonomi melanda dunia adalah pasokan pangan yang secara praktis akan berpengaruh akibat terganggunya suplai pangan produksi domestik maupun impor antarnegara di dunia serta antardaerah di Indonesia.
BACA JUGA:Kesampingkan Perbedaan Kepentingan, Antisipasi Segera Penanganan Bencana di Bengkulu
"Kalau daerah-daerah gagal mengantisipasi hal ini maka bukan hanya bisa memicu kelaparan, tapi juga meningkatnya jumlah penduduk yang jatuh miskin. Apalagi Bengkulu, termasuk satu dari 16 provinsi yang tingkat konsumsinya lebih rendah dari nasional," ujar Hj Riri Damayanti John Latief.
Lulusan Magister Manajemen Universitas Bengkulu ini menekankan, salah satu strategi terbaik yang bisa dilakukan pemerintah daerah untuk mengantisipasi hal ini adalah dengan cara membangun gerakan produksi pangan perikanan.
"Alhamdulillah tampaknya Pemerintah Provinsi Bengkulu sudah menyadari ini dan menyatukan persepsi bersama pemerintah daerah kabupaten/kota mengenai pentingnya menggarap potensi sumber daya ikan ini. Insya Allah dengan kebersamaan, Bengkulu mampu mencapai surplus pangan protein ikan dan mampu melewati resesi dengan baik," tandas Hj Riri Damayanti John Latief.
Wakil Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bengkulu ini menambahkan, ia berharap sejak saat ini setiap pemerintah daerah telah merencanakan jaminan keterjangkauan harga BBM subsidi dan pakan ikan untuk nelayan dan pembudidaya perikanan untuk suksesnya strategi ini.
"Jangan nelayan susah dapat BBM. Begitu juga pembudidaya perikanan. Mereka butuh pakan. Ikan adalah makanan sehat dan mencerdaskan. Bengkulu punya potensi besar dalam soal ini. Potensi tuna misalnya sampai 32.000 ton per tahun, tapi baru 64 ton yang mampu diambil oleh nelayan. Ini baru satu jenis, belum yang lain," demikian Hj Riri Damayanti John Latief.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: