Kesulitan Operasikan Komputer Warnai Pelaksanaan ANBK SD
Pantau: Kabid Pembinaan dan Pendidikan Dinas Dikbud Kabupaten Lebong, Habibi, S.Pd sangat memantau pelaksanaan ANBK di SD 22 Lebong.-Foto Dokumentasi-redaksi
LEBONG, RADARLEBONG.ID - Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) tingkat SD mulai dilaksanakan sejak Senin (24/10).
Salah satu sekolah yang ikut melaksanakan kegiatan tersebut adalah SDN 22 Lebong. Selama dua hari pelaksanaan, tak ada kendala berarti yang terjadi.
Hanya saja beberapa pelajar masih mengalami kesulitan dalam mengoperasikan komputer saat mengikuti ANBK.
Kepala SDN 22 Lebong Edi Suhanda, S.Pd. mengatakan, pelaksanaan ANBK di sekolahnya dilaksanakan secara mandiri,
BACA JUGA:ANBK, 54 SD di Lebong Masih Menumpang
"Alhamdulillah berjalan dengan lancar. Jaringan listrik maupun internet tak ada gangguan. Sedikit kendala karena tak semua pelajar mahir dalam mengoperasikan komputer. Apalagi untuk mengisi jawabannya harus diketik, jadi kendalanya dari peserta," kata Kepsek.
Lanjut Kepsek, tahun ini merupakan tahun kedua SDN 22 Lebong mengikuti ANBK. Sesuai dengan ketentuan, maksimal ANBK diikuti oleh 30 peserta dari kelas V.
"Sementara di SDN 22 pelajar kelas V ada 58 orang. Mereka yang ikut ANBK kemudian ditentukan oleh server Kemendikbudristek," katanya.
Lebih jauh dijelaskannya Edi, sebelum pelaksanaannya, kita sudah menggelar semacam pelatihan tes setiap minggu yang diikuti oleh seluruh pelajar kelas lima. Namun dalam pelaksanannya hanya diikuti oleh 30 peserta dan ada 5 peserta cadangan.
BACA JUGA:91 SD di Lebong Ikuti ANBK Online, 2 SD Belum Penuhi Syarat
Dalam pelaksanaannya, tambah Kepsek, SDN 22 Lebong belum memiliki gedung laboratorium, sehingga pelaksanaan ANBK sendiri dilakukan seadanya.
"Meski demikian pelaksanaannya tetap bisa berjalan tanpa kendala,"singkat Edi.
Sementara itu, Kabid Pembinaan dan Pendidikan Dinas Dikbud Kabupaten Lebong, Habibi, S.Pd mengatakan pelaksanaan ANBK tingkat SD dilaksanakan dalam 4 gelombang.
Untuk satu gelombang, pelaksanannya selama 2 hari. Perhari, ANBK dilaksanakan sebanyak dua sesi. Peserta yang mengikuti adalah pelajar kelas V di masing-masing sekolah. Secara teknis satu sekolah maksimal 30 peserta. Jika jumlah pelajar kelas lima kurang dari 30 pelajar, artinya seluruhnya mengikuti semua.
"Sementara untuk sekolah yang pelajar kelas limanya lebih dari 30 orang, maka yang lain masuk dalam daftar cadangan," terang Habibi.
Lanjut Habibi, tahun ini dari 93 SD di Kabupaten Lebong, hanya 91 sekolah yang melaksanakan ANBK. Sementara 2 sekolah lainnya belum memenuhi persyaratan untuk melaksanaan ANBK karena belum memiliki pelajar kelas V.
"Kedua sekolah yang belum melaksanakan ANBK tahun ini adalah SDIT Hidayatullah Air Kopras dan SDIT Al-Azhar Desa Suka Bumi," tutup Habibi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: