Prajurit TNI Wanita Turut Berperan dalam Perdamaian Dunia

Prajurit TNI Wanita Turut Berperan dalam Perdamaian Dunia

Senator Muda Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief-Foto Dokumentasi-media center senator riri

BENGKULU, RADARLEBONG.ID - Terjadinya konflik antarnegara, konflik antarkelompok di dalam suatu negara menjadi ancaman yang nyata di berbagai belahan dunia.

Tak hanya itu saja, ancaman krisis energi turut membuka kemungkinan masih akan terjadinya peperangan antar negara ataupun kelompok. 

Menyikapi ancaman tersebut, Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mendukung dan mengapresiasi adanya komitmen yang tinggi dari Panglima TNI.

Terkait keterlibatan institusinya dalam pasukan perdamaian dunia bukan hanya dari segi kuantitas, tetapi juga menekankan pentingnya keterlibatan prajurit wanita yang turut berperan dalam menjaga perdamaian dunia.

BACA JUGA:Senator Riri Respon Positif Sinergitas Pemprov Bengkulu dan Pemda

"Apresiasi saya atas komitmen Jenderal TNI Andika Perkasa yang memberikan ruang seluas-luasnya bagi prajurit TNI wanita untuk turut mengemban kebanggaan sebagai bagian dari pasukan perdamaian. Perempuan bertempur dengan cinta kepada perdamaian," imbuh Hj Riri Damayanti John Latief.

Lanjut Riri, ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial merupakan komitmen Indonesia yang telah tertuang di dalam alinea keempat Undang-Undang Dasar 1945.

"Alhamdulillah amanah UUD 1945 itu sudah tampak dari masuknya Indonesia ke peringkat 10 besar negara yang memberikan kontribusi personel Pasukan Perdamaian Dunia. Indonesia di peringkat kedelapan, dengan personel sampai 2.674 orang. Ini data United Nations Peacekeeping per Mei 2022," kata Hj Riri Damayanti John Latief di tengah peringatan Hari Perdamaian Internasional, Rabu (21/9/2022).

Alumni Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini mengungkapkan, saat ini perdamaian internasional terancam seiring kian banyaknya manusia yang jauh dari Allah subhanahu wa ta'ala, meningkatnya krisis energi, perubahan iklim, orang yang hidup di ambang kelaparan dan berbagai problem lainnya.

BACA JUGA:Nihil Anggaran Pencegahan Kekerasan Perempuan dan Anak

"PBB sudah kasih alarm akan menyebarnya ancaman racun perang yang akan membahayakan kehidupan jutaan orang dengan adanya aksi saling adu domba bangsa dengan bangsa. Mudah-mudahan perang besar ini tidak terjadi. Tapi kalau terjadi, Indonesia harus di barisan terdepan dalam melakukan misi perdamaian," ujar Hj Riri Damayanti John Latief, Perempuan yang digelari Putri Dayang Negeri oleh Masayarakat Adat Kecamatan Tapus ini 

Dewan Pembina Karang Taruna Provinsi Bengkulu ini menambahkan, perang tidak hanya dipicu oleh persoalan-persoalan besar seperti kemiskinan, kelaparan dan ketidaksetaraan, perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati, krisis energi, rasisme dan lain sebagainya.

"Misal perang dunia pertama dulu, awalnya dipicu hanya oleh pembunuhan seorang pangeran Austria lalu memicu konflik antarnegara dan menjalar ke seluruh dunia. Jadi membangun perdamaian internasional ini bukan hanya tugas PBB saja, tapi tugas semua negara dan setiap orang," tandas Hj Riri Damayanti John Latief. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: