SMAN 5 Tak Tahu Muridnya "Dicaplok" Ikut Lomba Renang
LEBONG - Kecelakaan yang dialami oleh pelajar asal Kabupaten Lebong dalam perjalanan pulang dari mengikuti lomba renang di Bengkulu ternyata tidak diketahui oleh pihak sekolah. Pihak sekolah meminta PRSI bertanggung jawab atas musibah kecelakaan mobil yang dialami oleh pelajar hingga menyebabkan korban luka-luka dan mendapat perawatan medis.
Kepala SMAN 5 Lebong, Ferdian Midas, M.Pd, mengakui jika pada kecelakaan yang menimpa atlit renang ini terdapat 6 orang pelajar yang merupakan peserta didik di SMAN 5 Lebong. Namun, pihaknya sama sekali tidak mengetahui adanya kegiatan lomba renang di Provinsi Bengkulu yang diikuti oleh anak didiknya itu.
"Memang sebelum keberangkatan itu, ada pelajar kita yang meminta izin untuk mengikuti lomba tersebut dan kami (sekolah, red) tidak memberikan izin kepada mereka karena penyelenggara kegiatan yakni PRSI Provinsi Bengkulu tidak ada koordinasi dengan kami. Kalaupun mereka berangkat mengikuti lomba tersebut, itu diluar dari tanggung jawab kita (sekolah, red)," ujarnya.
Ia menyesalkan tidak adanya koordinasi dari panitia penyelenggara kejuaraan renang antar kabupaten kota se-Provinsi Bengkulu kepada pihaknya.
"Saya rasa yang bertanggung jawab penuh terhadap pengobatan para siswa ini adalah pihak PRSI. Karena keberangkatan para siswa inipun pihak PRSI sama sekali tidak ada berkoordinasi dengan Sekolah. Kedepan, kami berharap PRSI berkoordinasi kalau memang ada kegiatan yang berkaitan dengan para atlit-atlit di Kabupaten Lebong, sehingga tidak terulangnya peristiwa seperti ini," tegasnya.
Adapun 6 orang pelajar SMAN 5 Lebong yang menjadi korban kecelakaan mobil Avanza BE 2707 CX nyemplung ke dalam parit saat dalam perjalanan pulang ke Lebong usai mengikuti kejuaraan renang di Bengkulu belum lama ini diantaranya adalah Berlin (16), selaku sopir, Yuke (17) penumpang, Heldi (17) penumpang, Vikran (18) penumpang, Rahma (15) penumpang, dan Mikel (15). (wlk)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: