Satgas PPA Desa dan Kelurahan di Lebong Jangan Makan Gaji Buta, Tapi Diberdayakan

Selasa 17-10-2023,16:00 WIB
Reporter : Redaksi Radar Lebong
Editor : Redaksi Radar Lebong

RADARLEBONG.ID - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Lebong meminta seluruh pemerintah desa dan kelurahan

untuk memberdayakan Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) yang sudah dibentuk agar dapat meminimalisir terjadinya kasus kekerasan perempuan dan anak. 

Kepala DP3APPKB Lebong Yuswati SKM melalui Kabid PPK Des Ferawati SE menjelaskan tujuan dibentuknya Satgas PPA untuk mengantisipasi terjadinya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Setiap desa diketahui telah menganggarkan honor Satgas PPA, karena itu Satgas ini harus diberdayakan sesuai tupoksi mereka. 

BACA JUGA:Ribuan Satgas PPA Lebong Belum Dibekali

"Kasus kekerasan perempuan dan anak di Kabupaten Lebong masih banyak terjadi, karena itu diharapkan seluruh pemerintah desa dan kelurahan bisa memberdayakan Satgas PPA untuk membantu pemerintah agar kasus tersebut tidak lagi terjadi," kata Des Ferawati. 

Lebih jauh, seluruh pemerintah desa dan kelurahan sudah mengikuti sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Satgas anti kekerasan perempuan dan anak.

Maka dari itu, diharapkan agar Satgas PPA yang sudah terbentuk bisa berperan aktif agar dapat meminimalisir kasus tersebut. 

"Kami sangat mendukung apa saja kegiatan yang akan dilakukan Satgas PPA, karena memang tujuan dibentuknya Satgas PPA untuk membantu pemerintah dalam mencegah kasus kekerasan perempuan dan anak," sampainya. 

BACA JUGA:Pengumuman Seleksi Administrasi PPPK Kesehatan Lebong Tahun 2023, Ini linknya!

Fera menambahkan, pihaknya juga berharap para Satgas PPA selalu berkoordinasi, baik dengan pemerintah desa, kelurahan, serta Bhabinkamtibmas terkait langkah pencegahan kasus kekerasan yang ingin dilakukan.

Selain itu, diharapkan para korban maupun anggota keluarga korban supaya tidak takut memberikan laporan jika menjadi korban kekerasan. 

"Tingginya angka kasus kekerasan perempuan dan anak yang sudah terjadi di tahun ini harus menjadi perhatian serius bagi kita semua,

sehingga semua pihak harus benar-benar bergerak melakukan upaya pencegahan dari sekarang," demikian Ferawati. (wlk) 

Kategori :