Strategi BPBD Lebong Hadapi Potensi Banjir dan Longsor September 2025–April 2026

Strategi BPBD Lebong Hadapi Potensi Banjir dan Longsor September 2025–April 2026

BPBD Kabupaten Lebong menggelar rapat pembentukan Tim reaksi cepat antisipasi bencana Hidrometeorologi. -Foto Adrian Roseple-

LEBONG.RADARLEBONG.ID-  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebong menggelar rapat konsolidasi untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang diperkirakan terjadi pada periode September 2025 hingga April 2026.

Agenda yang berlangsung di Aula BPBD Lebong ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari instansi pemerintah daerah, kepolisian, TNI, hingga organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

Fokus utama pembahasan adalah langkah antisipasi terhadap ancaman banjir dan tanah longsor di Lebong yang kerap melanda wilayah tersebut saat musim hujan tiba.

Plt. Kepala Pelaksana BPBD Lebong, Tantawi, SP, menegaskan bahwa Lebong merupakan salah satu daerah rawan bencana di Provinsi Bengkulu. Karena itu, menurutnya, koordinasi lintas sektor sangat penting agar respons saat bencana bisa lebih cepat dan terarah.

BACA JUGA:Bupati Lebong Eksplorasi Telaga Putri 7 Warna, Potensi Wisata Alam Unggulan

“Jika semua pihak memahami perannya dan siap bergerak, dampak bencana banjir maupun longsor dapat diminimalisir,” ujar Tantawi. Ia menambahkan bahwa upaya ini juga merupakan bentuk antisipasi dini terhadap cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi selama musim penghujan mendatang.

Dalam kesempatan yang sama, Kapolres Lebong AKBP Agoeng Ramadhani, SH, SIK, menekankan pentingnya ketersediaan data akurat sebagai dasar pengambilan keputusan cepat di lapangan. Ia juga mengusulkan pembentukan Satgas Penanggulangan Bencana dan posko terpadu agar koordinasi antarinstansi lebih jelas.

“Pelatihan rutin untuk personel juga harus dilakukan, supaya mereka benar-benar siap menghadapi situasi darurat,” jelasnya.

Asisten I Setda Lebong, Reko Haryanto, turut mengingatkan bahwa kesiapan logistik dan peralatan menjadi faktor penentu keberhasilan dalam penanganan bencana. Ia menegaskan, saat bencana terjadi, tidak boleh ada kebingungan terkait siapa yang bertanggung jawab.

Sementara itu, Babinsa Kodim 0409/Rejang Lebong, Serda Supriyadi, menekankan pentingnya sinergi TNI-Polri dengan pemerintah daerah untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama masa tanggap darurat.

Langkah Strategis Menghadapi Musim Hujan

Rapat tersebut menghasilkan sejumlah kesepakatan strategis, di antaranya:

Pembentukan Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Satgas Penanggulangan Bencana.

Pendirian posko di titik-titik rawan banjir dan longsor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: