Atasi Darah Tinggi Dengan Mengaktifkan Saraf di Leher
Atasi Darah Tinggi-foto:tangkapan layar-
RADARLEBONG.ID- Para ilmuwan telah adanya saraf tertentu yang bisa mengatasi darah tinggi.
Melalui eksperimen pada tikus, diketahui bahwa dengan mengaktifkan saraf di leher, tekanan darah tinggi bisa diobati secara efektif.
Temuan ini diharapkan bisa menjadi kemajuan dalam menanggulangi hipertensi.
Peneliti di Britain's Bristol University melakukan percobaan pada tikus yang memiliki tekanan darah tinggi.
BACA JUGA:Ini Alasan Toilet Jongkok Lebih Menyehatkan Saat Digunakan
Ketika mereka menghilangkan saraf yang menghubungkan otak dan nodul karotid tubuh dengan meletakkan sebutir beras di masing-masing sisi arteri karotis, tekanan darah tikus menurun dan stabil.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut hipertensi atau tekanan darah tinggi sebagai salah satu silent killer karena kebanyakan orang yang memiliknya tidak bisa merasakan atau melihatnya.
Hipertensi mempengaruhi sekitar satu dari tiga orang di seluruh dunia dan dapat menyebabkan stroke, serangan jantung, dan gagal ginjal.
Setelah didagnosis, pasien darah tinggi biasanya mampu mengendalikan tekanan darah mereka dengan minum obat anti-hipertensi secara rutin atau bahkan sepanjang hidupnya.
Namun, para ahli mengatakan bahwa konsumsi obat-obatan itu tidak membantu setidaknya satu dari 50 pasien.
"Para ilmuwan bahkan tidak tahu jika mereka sudah memberi kontribusi besar terhadap penanganan darah tinggi. Meskipun, kami sudah tahu hubungan organ karotis dan hipertensi," kata pemimpin studi di Bristol's School of Physiology and Pharmacology, Julian Paton, seperti dilansir laman Fox News.
Tim Chico, ahli konsultan jantung di University of Sheffield yang tidak terlibat langsung dalam penelitian menilai studi itu sebagai sesuatu yang inovatif dan menarik.
Tapi, ia memperingatkan bahwa perlu tindakan lebih lanjut untuk menilai keamanan dan efektivitas metode itu sebelum diterapkan pada pasien.
"Karotid tubuh bertindak untuk mengatur jumlah oksigen dan karbon dioksida dalam darah. Saat karotid dirangsang karena kadar oksigen di darah menurun seperti saat orang mengambil napas, hal ini menyebabkan peningkatan dramatis dalam pernapasan dan tekanan darah hingga kadar oksigen pulih," jelas paton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: