Atasi Krisis Pangan, DD Tahap I Desa Tabeak Dipoa untuk Bangun Saluran Irigasi dan SPAL

Atasi Krisis Pangan, DD Tahap I Desa Tabeak Dipoa untuk Bangun Saluran Irigasi dan SPAL

Atasi Krisis Pangan, DD Tahap I Desa Tabeak Dipoa untuk Bangun Saluran Irigasi dan SPAL-foto : adrian roseple/radar lebong-

LEBONG, RADARLEBONG.ID -  Di tengah gempuran modernisasi dan perubahan iklim, ketahanan pangan menjadi isu krusial yang dihadapi banyak desa di Indonesia.

Menyadari hal ini, Pemerintah Desa (Pemdes) Tabeak Dipoa di Kecamatan Lebong Sakti, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, mengambil langkah proaktif dalam membangun ketahanan pangan melalui infrastruktur desa.

Pada awal April 2024, Pemdes Tabeak Dipoa menggelar kegiatan pra-pelaksanaan pembangunan fisik dalam dua bidang utama:

Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) dan pemberdayaan masyarakat melalui pembangunan saluran irigasi tersier.

BACA JUGA:Sawah Lebong Tengah Menyusut Terus, Ini Dampak Buruknya Bagi Lingkungan!

Program ini merupakan bagian dari komitmen desa dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan, didanai melalui Dana Desa (DD) tahap I TA 2024.

Kegiatan ini dihadiri oleh Camat Lebong Sakti, Sabirin, S.Sos, Penjabat Kepala Desa (Pjs) Tabeak Dipoa, Fera Pratama Medayanti, SST, serta berbagai pihak terkait seperti Pendamping Desa, BPD, Perangkat Desa Tabeak Dipoa, dan tamu undangan lainnya.

Pjs Kades Fera Pratama Medayanti menjelaskan bahwa kedua kegiatan fisik ini merupakan usulan prioritas dari warga desa, mencerminkan kebutuhan dan aspirasi mereka dalam meningkatkan kualitas hidup.

Pembangunan saluran irigasi tersier difokuskan di Dusun III dengan panjang 42 meter dan anggaran sebesar Rp 171.370.600.

BACA JUGA:Bongkar Rahasia Jenis Padi yang Harganya Meroket di Saat Harga Gabah Anjlok

Sementara pembangunan SPAL akan dilakukan di dua lokasi, yaitu Dusun II dan Dusun III, dengan total panjang 92 meter dan anggaran sebesar Rp 328.076.810.

Fera menaruh harapan besar pada kedua proyek ini. Pembangunan SPAL diyakini akan menciptakan lingkungan desa yang lebih bersih dan sehat, sehingga dapat mengurangi risiko penyakit bagi masyarakat.

Sedangkan pembangunan saluran irigasi tersier diharapkan dapat memperlancar pasokan air bagi petani dalam mengelola lahan persawahan, meningkatkan produktivitas pertanian, dan menunjang ketahanan pangan desa.

Fera menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam mensukseskan program pembangunan desa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: