Jaksa Monitoring Realisasi BSRS PB di Lebong, Hasilnya Bagaimana?
Monitoring: Kasi Datun Kejari Lebong didampingi Dinas Perkim Lebong dan tim fasilitator lapangan monitoring pembangunan fisik BSRS-PB di Kecamatan Pinang Belapis. --
RADARLEBONG.ID - Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) Kejaksaan Negeri (Kejari) Lebong bersama Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Lebong,
didampingi Tim Fasilitator Lapangan melakukan kegiatan monitoring terhadap pelaksanaan pembangunan fisik Bantuan Stimulan Rumah Swadaya (BSRS) program Pembangunan (BB) yang tersebar di 12 Kecamatan dalam Kabupaten Lebong.
Kepala Kejaksaan Negerri Lebong, Evi Hasibuan, SH, MH melalui Kasi Datun, Ferdy Setiawan, SH menjelaskan bahwa kegiatan monitoring ini merupakan bagian dari Perjanjian Kerjasama (PKS) Kejari bersama dinas Perkim Kabupaten Lebong,
monitoring sendiri bertujuan untuk memastikan pelaksanaan program BSRS-PB berjalan dengan baik dan telah dilaksanakan sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan gambar yang sudah ditentukan.
BACA JUGA:Pengerjaan Rumah Layak Huni di Lebong Terancam Molor, Warga Sampaikan Keluhan
"Kita ingin bantuan rumah pembangunan baru dari Pemkab Lebong yang diberikan untuk masyarakat kurang mampu ini, dikerjakan dengan baik sesuai RAB dan gambar yang sudah ditentukan.
Makanya kita lakukan monitoring melihat langsung seperti apa pekerjaannya," kata Ferdy.
Lebih jauh, Ferdy juga berpesan kepada setiap warga penerima, para pekerja, dan yim fasilitator agar dapat mengebut pekerjaan fisik,
karena mengingat pekerjaannya harus selesai pada akhir bulan Desember 2023 mendatang.
BACA JUGA:Pengerjaan Rumah Layak Huni di Lebong Terancam Molor, Warga Sampaikan Keluhan
"Sesuai yang tertuang dalam kontrak, pekerjaan fisik harus selesai akhir Desember mendatang.
Maka kami ingatkan kepada mereka supaya pekerjaannya bisa terus dikebut," sampainya.
Tambah Ferdy, dari hasil monitoring yang dilakukan pihaknya (Kejari,red) pelaksanaan pembangunan fisik sudah berjalan dengan baik, bahkan untuk progres pekerjaan rata-rata sudah mencapai 75 persen.
Maka dari itu, dengan dilakukan monitoring ini pekerjaannya bisa terus di kebut agar bisa selesai tepat waktu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: