Rekayasa Teknologi, Wolbachia Solusi Baru Pengendalian DBD?

Rekayasa Teknologi, Wolbachia Solusi Baru Pengendalian DBD?

Rekayasa Teknologi, Wolbachia Solusi Baru Pengendalian DBD?--ilustrasi

RADARLEBONG.ID - Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue.

Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. DBD merupakan salah satu penyakit menular yang paling berbahaya di Indonesia.

Salah satu inovasi teknologi yang menjanjikan untuk mengurangi penyebaran DBD adalah penggunaan teknologi Wolbachia.

Teknologi ini menggunakan bakteri Wolbachia yang dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti.

Wolbachia adalah bakteri yang hidup di dalam tubuh serangga, termasuk nyamuk.

BACA JUGA:Benarkah Wolbachia dapat mengatasi kasus Demam Berdarah Dengue? Begini Penjelasan Kemenkes

Bakteri ini memiliki sifat pewarisan maternal, yang berarti kemampuannya dapat diturunkan ke generasi nyamuk selanjutnya.

Dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti, Wolbachia dapat melumpuhkan virus dengue.

Virus dengue membutuhkan sel telur nyamuk untuk berkembang biak. Namun, kehadiran Wolbachia di dalam sel telur dapat menghambat proses replikasi virus dengue.

Selain itu, Wolbachia juga dapat mengurangi populasi nyamuk Aedes aegypti secara bertahap.

Hal ini karena Wolbachia dapat menyebabkan nyamuk Aedes aegypti betina menjadi steril.

BACA JUGA:Turunkan Kolesterol Tinggi dengan Obat Alami, Tanpa Efek Samping!

Efektivitas Wolbachia dalam mengendalikan DBD telah terbukti di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Hasil penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa Wolbachia dapat menurunkan kasus DBD hingga 77 persen dan tingkat rawat inap di rumah sakit hingga 86 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: