BIKIN MERINDING! Kisah 'Jabolan' Penjahat Penculik Anak-anak Selain di Lebong, Juga Berkembang di Kepahiang

BIKIN MERINDING! Kisah 'Jabolan' Penjahat Penculik Anak-anak Selain di Lebong, Juga Berkembang di Kepahiang

BIKIN MERINDING! Kisah 'Jabolan' Penjahat Penculik Anak-anak Selain di Lebong, Juga Berkembang di Kepahiang--

RADARLEBONG.ID - Sosok misterius Jabolan yang menurut cerita berasal dari Kabupaten Lebong ternyata kisahnya  pernah turut dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Kepahiang, Bengkulu.

Bagaimana tidak, Sosok Jabolan yang diidentikan suka merampok, membunuh, menculik, ataupun melakukan kejahatan-kejahatan berat lainnya.

Orang Rejang di Kepahiang juga meyakini bahwa jembatan yang dibuat pada zaman Hindia-Belanda ditanam kepala manusia sebagai syarat supaya jembatan tersebut kuat dan kokoh.

Sepertinya, mitos ini merupakan kenyataan adanya. 

Dilansir dari website Curup Kami, terdapat sebuah komentar dari masyarakat yang menyebutkan jika  pada zaman tersebut telah banyak orang yang merasa kehilangan anggota keluarganya ketika  ada pembangunan jembatan di lingkungan sekitarnya. 

BACA JUGA:Cerita Rakyat 'Jabolan' , Penjahat Berdarah Dingin yang Konon Suka Menculik Anak-Anak dari Lebong

Ataupun cerita yang dikisahkan oleh para pekerja jembatan pada zaman tersebut.

Perlu diketahui bahwa pekerja pada zaman Hindia-Belanda di Sumatera adalah orang-orang yang dibawa dari pulau Jawa. 

Wilayah pemukiman orang Rejang di Kepahiang pada zaman Hindia-Belanda tidak mudah dijangkau oleh para penjajah. 

Selain itu wilayahnya bukan daerah yang paling ditargetkan bangsa penjajah seperti tambang emas, perkebunan teh, ataupun hasil alam lainnya. 

BACA JUGA:Kisah Legenda di Gunung Lawu, Jejak Sejarah yang Tersembunyi di Puncak Gunung Lawu yang Membuat Anda Terpesona

Menurut sejarah paling dijadikan kebutuhan bangsa Eropa pada zaman itu. 

Oleh karena itu, kepercayaan menanam kepala manusia sebelum membangun jembatan atau bangunan di tempat yang dianggap angker merupakan peninggalan nenek moyang terdahulu.

Walaupun sekarang kepercayaan itu sudah ditinggalkan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: