Pernikahan Dini Marak, Kemenag Lebong Beri Sosialisasi dan Edukasi kepada Remaja Usia Sekolah

Pernikahan Dini Marak, Kemenag Lebong Beri Sosialisasi dan Edukasi kepada Remaja Usia Sekolah

Kasi Bimas Islam, Malvinas Rahman NBS-foto: dokumentasi-

RADARLEBONG.ID - Masih tingginya angka pernikahan anak bawah umur atau pernikahan dini yang terjadi di Kabupaten Lebong menjadi perhatian serius bagi Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lebong.

Untuk menekan angka tersebut Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kemang Lebong melaksanakan kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada para remaja usia sekolah khususnya tingkat SMP dan SMA sederajat. 

Kepala Kemenag Lebong, Arief Azizi, S. Ag, MH melalui Kasi Bimas Islam, Malvinas, RBNS, SIP mengaku angka pernikahan dini yang terjadi di Kabupaten Lebong dinilai masih cukup tinggi.

Artinya ini harus menjadi perhatian kita semua untuk bersama-sama melakukan upaya pencegahan pernikahan anak usia dini. 

BACA JUGA:Meski KUA Sudah Menolak, Namun Ratusan Anak di Bengkulu Jalani Pernikahan Dini

BACA JUGA:Ratusan Pasangan Muda Jalani Pernikahan Dini , Kemenag Lebong Beri Pesan Menohok

"Tingginya angka pernikahan dini di Lebong harus menjadi perahtian serius bagi kita semua," kata Malvinas. 

Menurutnya, untuk mencegah pernikahan dini di daerah tersebut perlu dilakukan edukasi dan sosialisasi kepada para peserta didik, hal ini bertujuan agar dapat memahami tentang arti pernikahan,

Mengingat pernikahan dini pun sudah diatur dalam peraturan perundang undang yang berlaku yang mendasarinya adalah UU Nomor 16 tahun 2019 tentang Perkawinan yang mengatur usia perkawinan yakni 19 tahun baik laki-laki maupun perempuan.

"Melalui peraturan perundang-undangan yang mengatur usia pernikahan tersebut diharapkan para remaja dapat memahami.

BACA JUGA:Pernikahan Dini Lebong Tengah Meningkat

BACA JUGA:Cegah Pernikahan Dini, Kemenag Gandeng Stakeholder Terkait

Karena bimbingan remaja pada usia sekolah juga dapat menumbuhkan pengetahuan kepada siswa pentingnya menuntut ilmu, dan memberikan wawasan pada siswa dampak negatif pernikahan dini," bebernya. 

Malvinas menambahkan, ada beberapa faktor dan penyebabyang membuat tinggiinya angka pernikahan dini di daerah tersebut salah satunya yakni lemahnya pengawasan orang tua terhadap anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: