Ngeri, Penderita Penyakit Ini Dikabarkan Berkeliaran di Lebong

Ngeri, Penderita Penyakit Ini Dikabarkan Berkeliaran di Lebong

Ilustrasi HIV/AIDS--

RADARLEBONG.ID - Ngeri, dikabarkan penderita penyakit HIV/AIDS  masih aktif dan berkeliaran dalam wilayah Kabupaten Lebong.

Ke-2 kasus tersebut merupakan kasus baru yang dilaporkan di bulan Juli 2022 lalu. Hal ini disampaikan Kepala Dinkes Lebong, Rachman, SKM melalui Kabid P2P, Febria Mandeka, SKM.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebong sedikitnya ada 2 kasus

"2 kasus HIV/AIDS yang masih aktif ini merupakan kasus baru yang dilaporkan bulan Juli tahun lalu," kata Febria sapaan akrabnya.

BACA JUGA:Gencar Penolakan Kampanye LGBT di RI, Alhamdulillah Lebong Bebas Kasus HIV/AIDS

BACA JUGA:Cegah HIV/AIDS, Perkuat Nilai-Nilai Keagamaan
 
Lebih jauh, diungkapkannya, total ada 4 kasus yang dilaporkan pada bulan Juli tahun lalu. 3 kasus laporan RSUD

Lebong dan 1 kasus laporan puskesmas, namun 2 kasus diantaranya dilaporkan sudah Meninggal Dunia (MD)

lantaran penyakit yang diderita oleh pasien sudah terlalu parah.  

"Jadi totalnya ada 4 kasus baru di tahun lalu, tapi 2 kasus dilaporkan sudah meninggal dunia," terangnya.

BACA JUGA:Hati-Hati, Sudah 5 Warga Bengkulu Utara Terjangkit HIV

BACA JUGA:Dinkes Catat Ada 9 Kasus HIV/AIDS Aktif

Diakuinya, untuk 2 kasus aktif secara rutin masih melakukan Pendampingan Dengan Pengobatan atau PDP di

puskesmas wilayah masing-masing. Sebab saat ini para penderita HIV/AIDS tidak perlu lagi harus keluar daerah

untuk menjalani pengobatan.

"Sekarang pasien penderita HIV/AIDS sudah bisa mendapatkan pengobatan di puskesmas, karena saat ini seluruh

BACA JUGA:3 Meninggal, 8 Kasus HIV/AIDS Masih Aktif

BACA JUGA:Senator Riri Minta Pemerintah Ambil Langkah Ini Selamatkan Generasi dari Bahaya HIV/AIDS

puskesmas sudah bisa memberikan pelayanan PDP," ujarnya.

Febria menjelaskan, faktor utama penyebab masyarakat menderita HIV/AIDS adalah free seks, LGBT yang dapat

menyerang sistem kekebalan tubuh.

Kemudian bagi penderita yang memiliki penyakit lain juga dapat menyebabkan kematian. Hanya saja, pihaknya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: