Cegah Percaloan, Tes PPPK Gunakan Fitur Pengenalan Wajah

Cegah Percaloan, Tes PPPK Gunakan Fitur Pengenalan Wajah

Hingga 10 April 2023 kelulusan pascasanggah seleksi pppk guru belum juga diumumkan bkn.--

RADARLEBONG.ID - Meski hingga saat ini calon peserta seleksi kompetensi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tenaga kesehatan 2022 Kabupaten Lebong masih menunggu jadwal tahapan seleksi kompetensi.

Namun, peserta seleksi PPPK Nakes dan tenaga guru harus tahu tata tertib saat pelaksanaan seleksi kompetensi secara CAT atau Computer Assisted Test ini.

Salahsatunya, yakni fasilitas fitur pengenalan wajah atau face recognition yang digunakan saat seleksi kompetensi seleksi PPPK.

Fasilitas face recognitian digunakan untuk memastikan yang hadir adalah benar-benar peserta yang bersangkutan alias bukan joki.  

BACA JUGA:Seleksi PPPK Tenaga Teknis Terancam Batal Digelar

Dikutip dari wikipedia, face recognition adalah sistem pengenalan wajah yang merupakan sebuah teknologi yang dapat mencocokkan wajah manusia dari citra digital atau cuplikan video melalui basis data wajah.

Sistem ini biasanya dipakai untuk mengotentikasikan para pengguna melalui layanan verifikasi ID, bekerja dengan menitikkan dan mengukur fitur-fitur wajah dari gambar yang diberikan.

Seperti, pemantauan pelaksanaan seleksi kompetensi PPPK nakes yang dilakukan Menpan RB Abdullah Azwar Anas di Kantor BKN Regional Surabaya, Rabu 7 Desember 2022.

Terlihat, MenpanRB zwar Anas menyapa dan berdiskusi dengan sejumlah peserta tes.

BACA JUGA:Seleksi PPPK Nakes di Lebong, 88 Pelamar Gagal Seleksi Administrasi, Disebabkan Karena Ini

Ia pun, terlihat  memberikan semangat serta mendoakan para peserta diberi kelancaran dalam menjalankan rangkaian tes.

“Ini dari mana? Selama ini sudah bekerja di mana?” tanya Anas kepada seorang peserta.

“Saya kerja di RSUD dr Soetomo, Pak,” jawab seorang peserta.

Menteri Anas mengecek mulai dari tempat transit peserta, fasilitas face recognition, hingga ruang ujian peserta.

BACA JUGA:Usai Perpanjangan,Pelamar PPPK Kesehatan yang Terdaftar di SSCASN Lebihi Kuota

Saat di ruang ujian peserta, Anas hanya melihat dari pintu luar agar tidak mengganggu konsentrasi para peserta ujian.

“Semangat ya. Percaya pada kemampuan masing-masing. Berdoa. Sudah telepon orang tua? Minta doa bapak/ibu di rumah ya,” kata Anas kepada sejumlah peserta di tempat transit sebelum memasuki tahapan ujian di kelas, drilis fin.id

Menteri Anas pun merasa cukup puas dengan mekanisme seleksi di titik lokasi ini.

Ia pun mengaku, pelaksanaan tes oleh BKN telah dilaksanakan transparan.

BACA JUGA:Nasib PPPK Guru di Lebong yang Lulus Bukan dari Hasil CAT, Tapi Oleh Ini

Itu dibuktikan dengan adanya live score hasil Computer Assisted Test (CAT) yang disiarkan melalui kanal YouTube masing-masing Kanreg BKN.

“Tetapi memang ada beberapa evaluasi, terutama soal penguatan digitalisasinya. Kemudian tempat juga harus diatur yang baik, agar peserta bisa nyaman. Sirkulasi udara, fasilitas toilet, semua harus bagus. Kita semua berutang budi kepada para peserta tes PPPK karena sebelumnya telah bekerja bagi Republik ini, maka fasilitas di tempat tes juga harus membuat mereka nyaman,” papar Anas.

Di titik lokasi ini, Kanreg BKN Jawa Timur memfasilitasi peserta dari sejumlah daerah dan instansiz Setiap sesi di titik lokasi ini memuat 190 peserta, yang terdiri dari tiga sesi setiap harinya.

Seleksi ini akan berakhir pada 16 Desember mendatang. Terdapat enam titik lokasi tes di Jawa Timur, yakni Kanreg II BKN Surabaya, Poltekkes Surabaya, Poltekkes Malang, Akper Ponorogo, Uniba Sumenep, dan Graha Widya Harja Probolinggo.

BACA JUGA:Pelamar PPPK Tenaga Kesehatan di Lebong Sepi Peminat, Buruan Daftar Pendaftaran Ditutup 22 November 2022

Kunjungan ke sejumlah lokasi tes PPPK juga dilakukan Menteri Anas untuk mendapat masukan dari para peserta tes, termasuk masukan terkait alur, penataan tempat, dan efektivitas pelaksanaan tes.

“Kami menyerap masukan dari berbagai pihak, termasuk dari peserta yang merasakan langsung di titik lokasi,” ujar Anas.

Tahun ini, pemerintah menetapkan 518.040 formasi PPPK, yang terdiri atas 93.197 formasi di tingkat pusat dan 424.843 formasi di daerah.

Untuk formasi di daerah, terdiri atas 319.029 PPPK guru, 80.049 PPPK tenaga kesehatan, dan 25.765 PPPK tenaga teknis.

Dalam peninjauan itu, Menteri Anas didampingi oleh Kepala Kantor Regional II BKN Surabaya M. Ridwan, Kepala Biro Kepegawaian Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Kosasih, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Jatim Benny Sampirwanto, serta Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim Indah Wahyuni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: fin.co.id