Padi MT II di 4 Kecamatan Diserang Tikus, Disperkan Ngaku Belum Tahu
Panen: Bupati, Kopli Ansori, terjun langsung ke lokasi panen padi di sawah Desa Talang Leak II, Bingin Kuning.-Foto Dokumentasi-
LEBONG, RADARLEBONG.ID - Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan) Kabupaten Lebong, mengaku belum mengetahui total padi MT-2 yang rusak akibat diserang hama tikus.
Kegagalan maupun keberhasilan MT-2 ini baru diketahui setelah pengubinan selesai dilakukan pasca panen se-Lebong nantinya.
"Kami belum tahu jumlah total padi yang rusak akibat diserang hama tikus ini, karena persentase ini nanti baru diketahui setelah dilakukan pengubinan.
Termasuk juga tingkat keberhasilan dan kegagalannya," kata Plt. Kepala Disperkan Lebong, Hedi Parindo, SE, kepada Radar Lebong kemarin (3/10).
BACA JUGA:Waduh, Serangan Tikus Mengganas Sudah Lahap Puluhan Hektar Padi MT-2 di 4 Kecamatan Ini
Diperkirakannya, pada 20 Oktober mendatang seluruh hamparan sawah di Kabupaten Lebong sudah melakukan panen.
Setelah itu, baru bisa dihitung hasil produksi padi MT-2 termasuk juga gagal panen yang dialami petani akibat serangan hama tikus.
Berdasarkan data sementara yang dimiliki Disperkan Lebong, total lahan sawah yang ikut MT-2 ini mencapai seluas 325 hektar. Mulai dari Kecamatan Lebong Selatan, Bingin Kuning, Lebong Sakti, Lebong Tengah, Amen, Lebong Utara, dan Uram Jaya.
"Jumlah ini belum termasuk Kecamatan Rimbo Pengadang, Lebong Atas dan Tubei. Karena saat ini, masih dilakukan rekap," jelasnya.
BACA JUGA:Serangan Hama Makin Meluas, Hasil Panen Terancam
//
Tidak Ada Anggaran Khusus MT-2
Disinggung mengenai anggaran MT-2 dalam APBD Lebong, Hedi mengaku jika tidak ada anggaran khusus untuk menyukseskan MT-2.
Namun, dalam APBD 2022 telah disiapkan anggaran sebesar Rp 900 juta untuk pengendalian Organisme Penganggu Tumbuhan (OPT) untuk satu tahun atau satu musim.
"Dana itu sudah termasuk insentif ekor tikus sebesar Rp 425 juta. Sisanya Rp 475 juta untuk biaya racun dan bibit," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: