Kersen: Tumbuhan Perintis dengan Manfaat Ekologis dan Khasiat Tradisional

Rabu 03-12-2025,16:37 WIB
Reporter : Reni Apriani
Editor : Reni Apriani

Buah kersen yang manis menarik banyak fauna pemakan buah. Setidaknya 16 spesies hewan diketahui menjadi agen penyebar biji, termasuk burung, kelelawar, monyet, tupai, serta kuati.

Kelelawar dan parkit menjadi penyebar utama karena kapasitas makan yang besar dan kemampuan menjangkau wilayah luas. Selain vertebrata, semut dan kumbang tinja juga berperan, terutama ketika mengangkut biji dari kotoran burung atau kelelawar.

Peran dalam Suksesi Ekologis

Sebagai spesies cepat tumbuh, kersen sering mendominasi area terbuka dan berfungsi sebagai penunjang regenerasi hutan. Naungannya menyediakan habitat mikro bagi organisme kecil, menjadi pusat aktivitas serangga, reptil, burung, dan mamalia.

Keberadaannya membantu memulihkan lahan gundul, menyediakan makanan bagi satwa liar, dan menjadi tempat aman bagi organisme yang tergusur oleh aktivitas manusia.

Fenomena Sosial dan Kepercayaan Lokal

Persepsi Positif dan Negatif

Di beberapa negara, seperti Brazil, kersen dianggap terlalu kecil untuk dijadikan komoditas buah komersial. Namun di Meksiko, buahnya justru banyak dijual di pasar.

Sementara itu, di Malaysia dan Singapura, pohon ini dianggap mengganggu bila tumbuh di sekitar teras rumah karena menarik burung dan kelelawar. Mereka dapat bersarang dan meninggalkan kotoran yang merusak estetika rumah.

Cerita Mistis dan Kepercayaan Feng Shui

Di Indonesia, kersen sering dikaitkan dengan cerita mistis, khususnya sebagai pohon favorit kuntilanak. Cerita ini diyakini sebagai cara orang tua zaman dulu untuk mencegah anak memanjat pohon pada malam hari.

Dalam feng shui, pohon peneduh seperti kersen dianggap dapat menghalangi aliran energi positif bila ditanam di depan rumah. Namun pemaknaannya kembali pada kepercayaan masing-masing.

Siklus Reproduksi dan Mekanisme Penyerbukan

Pola Mekar Bunga dan Proses Pembuahan

Bunga kersen mekar saat fajar dan menguncup di sore hari serta hanya bertahan 1–2 hari. Bunga ini bersifat biseksual dengan variasi jumlah benang sari dan ukuran ovarium dalam satu pohon.

Lebah adalah penyerbuk utama, terutama lebah trigona tanpa sengat dan lebah madu Afrika. Aroma manis dari bunga membantu menarik berbagai polinator seperti kupu-kupu, semut, lalat, dan burung kolibri.

Kategori :